SEMARANG, KOMPAS - Memasuki tahun politik 2019, berbagai tantangan dihadapi Kepolisian Daerah Jawa Tengah dalam mengamankan situasi yang berkembang di masyarakat. Para anggota diharapkan mengedepankan hati nurani dan kemanusiaan.
Kepala Polda Jateng Inspektur Jenderal Condro Kirono, pada upacara penyerahan penghargaan kepada sejumlah anggota, di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Kamis (17/1/2019), mengatakan, pihaknya perlu terus meningkatkan performa dan pelayanan kepada masyarakat.
Condro menuturkan, Polri sebagai institusi perlu terus mendorong perubahan kultur menjadi pengayom masyarakat, tanpa membeda-bedakan. "Polisi melindungi dengan mengedepankan hati nurani dan rasa kemanusiaan," ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Condro memberi penghargaan kepada 22 anggota Polda Jateng dan 18 di antaranya yang bertugas pada Tablig Akbar Persaudaraan Alumni 212 di Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu (13/1). Mereka dianggap profesional dan tak terpancing provokasi.
"Anggota yang mengamankan keramaian masyarakat di Solo, minggu lalu, menunjukkan sosok pelindung dan pengayom masyarakat yang profesional. Mereka sabar dan memaklumi situasi yang berkembang di tempat tugasnya, sehingga tak merespons provokasi tersebut," kata Condro.
Salah seorang anggota yang terlibat dalam pengamanan itu, Briptu Syaiful Ulum dari Satuan Brimob Polda Jateng, mengatakan, tidak ada tekanan berlebihan dalam kegiatan itu. "Hanya ada yang menyindir, tetapi kami bertugas sesuai SOP (prosedur operasi standar)," ujarnya.
"Anggota yang mengamankan keramaian masyarakat di Solo, minggu lalu, menunjukkan sosok pelindung dan pengayom masyarakat yang profesional. Mereka sabar dan memaklumi situasi yang berkembang di tempat tugasnya, sehingga tak merespons provokasi tersebut," kata Condro.
Adapun tablig akbar yang digelar di kawasan Gladak dengan panggung utama di depan Bank BCA, Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo, akhir pekan lalu, berjalan damai. Sejumlah anggota kepolisian berjaga di beberapa titik strategis agar kegiatan tetap berjalan kondusif.
Sebelumnya, Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Solo Raya Jayendra Dewa, di sela-sela acara, mengatakan, kegiatan ini bukan agenda kampanye politik. “Acara ini adalah membangun spirit 212 di Monas, dan apa yang jadi harapan kami, spirit 212 di Monas akan kami implementasikan di Solo,” katanya. (Kompas, 14/1)
Baca juga : https://kompas.id/baca/nusantara/2019/01/14/tablig-akbar-alumni-212-berjalan-damai/
Hadir dalam kegiatan itu, antara lain, mantan Bupati Wonogiri Begug Purnomosidi dan Ketua Dewan Syariah Kota Solo Muinudinillah Basri. Politikus dari Partai Amanat Nasional, Amien Rais, juga hadir tetapi tidak naik ke panggung.
Kepala Polres Kota Solo Komisaris Besar Ribut Hari Wibowo mengatakan, Polresta Solo menggelar kekuatan penuh untuk menjaga Kota Solo agar tetap aman, nyaman, dan kondusif. Sebanyak 2.300 personel gabungan Polri didukung TNI dikerahkan untuk menjaga keamanan.
Gangguan menurun
Condro menuturkan, secara umum gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Jateng turun sekitar 13,9 persen, dari 11.420 kasus pada 2017 menjadi 9.834 kasus pada 2018. Kekurangan akan menjadi refleksi menghadapi 2019.
Ia juga mengingatkan para anggotanya untuk menjaga netralitas, serta terus mewujudkan kondusivitas di wilayah Jateng. "Saya terus ingatkan agar bekerja dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab. Terus layani masyarakat, bukan mempersulit masyarakat," ujarnya.
Condro menekankan kepada para anggotanya untuk tidak bersikap arogan dan sok berkuasa kepada masyarakat. "Sebab, pada dasarnya kita semua bersaudara. Ke depan, tantangan akan kian berat. Kita harus tunjukan komitmen dan netralitas seluruh anggota Polri," katanya.