Sinergi Swasta-Pemerintah Bangun Pendidikan Anak Negeri
Oleh
Pascal S Bin Saju
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Perusahaan swasta, melalui dana tanggung jawab sosial, dinilai berkontribusi meningkatkan kualitas pendidikan. Sinergitas swasta dan pemerintah dalam diharapkan terus berlanjut di masa yang akan datang.
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan M Bakrun, pada acara peringatan HUT ke-10 Yayasan Pendidikan Astra Michael D Ruslim (YPAMDR), di Menara Astra, Jakarta, Kamis (17/1/2018), berharap, PT Astra International Tbk, melalui YPAMDR terus melebarkan sayap untuk membina SMK-SMK yang berada di daerah terluar.
Bakrun menjelaskan, di seluruh Indonesia terdapat sekitar 14.000 SMK. Lulusan SMK kerap mendapat kritik publik karena dinilai belum kompeten. Penyebabnya adalah pendanaan terbatas, yang berujung pada tidak lengkapnya alat-alat praktik. Di samping itu, cukup sulit mencari guru yang andal di bidangnya.
“Jadi, jika YPAMDR baru memiliki 4 SMK binaan, kami harap di masa mendatang bisa berjumlah menjadi 100,” kata dia.
Berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo, kata Bakrun, pemerintah terus berusaha meningkatkan lulusan anak Indonesia hingga tingkat sekolah menengah atas. Dia menerangkan, sebanyak 58 persen tenaga kerja Indonesia merupakan lulusan SMP ke bawah.
“Bicara persaingan secara global, tak akan mungkin lulusan SMP ke bawah bisa bersaing,” kata dia.
Ketua YPAMDR, Herawati Prasetyo, melaporkan, hingga tahun ke-10, yayasan telah membina 73 sekolah, 952 guru, dan 17.086 siswa. Pada awal tahun 2019 ini, yayasan akan menambah 14 sekolah binaan di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.
Dalam pelaksanaannya, ada empat poin yang ingin dibangun, yaitu akademis, karakter, seni budaya, dan kecakapan hidup.
Indartato, Bupati Pacitan, Jawa Timur, mengapresiasi kinerja YPA-MDR di lima SD, satu SMP, dan satu SMK di pesisir Pacitan. Sebelumnya, kondisi sekolah tersebut cukup memprihatinkan karena jauh dari jangkauan pusat kabupaten.
“Berkat bantuan yayasan, perkembangan sekolah di sana cukup baik. Di samping itu, sektor pariwisata pun menjadi berkembang karena adanya pembinaan kesenian dan kebudayaan bagi siswa,” kata Indartato.
Ia pun berharap, pihak yayasan terus menggarap sekolah-sekolah yang berada di daerah pinggiran Pacitan.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto, menyatakan, apa yang dilakukan yayasan sejalan dengan tujuan perusahaan. PT Astra International Tbk bertujuan agar Astra turut sejahtera bersama bangsa.
Dia menyatakan, sebanyak 17.086 siswa binaan harus terus dikelola. Kecerdasan dan kecakapan hidup mereka harus ditingkatkan agar menciptakan multiplier effect. Menurut dia, pendidikan dasar adalah fondasi menciptakan sumber daya manusia yang kompeten.
“Setelah sekolah diperbaiki, kualitas guru ditingkatkan, lalu apa selanjutnya? Akses terhadap pendidikan tinggi yang berbiaya murah adalah tantangan selanjutnya. Ini bertujuan agar sumber daya manusia yang dibina di pendidikan dasar ini tidak sia-sia,” kata Prijono.
Pada acara ini, yayasan meluncurkan buku berjudul Melayani dengan Hati, Bukan Sekedar Berbagi. Buku ini merekam kiprah yayasan selama 10 tahun terakhir dalam membina sekolah di wilayah prasejahtera di Indonesia. (INSAN ALFAJRI)