Buka Akses Pemasaran Produk Pertanian, Pemda Siapkan Festival Tematik
Oleh
Cokorda Yudistira
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Bali bersama pemerintah kabupaten dan pemerintah kota di Bali menyiapkan sejumlah festival tematik untuk mengenalkan hasil dan produk pertanian Bali. Festival itu sekaligus membuka pasar untuk produk lokal Bali, termasuk pertanian, perikanan, dan industri.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana di Kantor Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Bali, Jumat (18/1/2019).
Wisnuardhana mengatakan hal itu dalam sosialisasi Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali. Sosialisasi tersebut diikuti beberapa kepala dinas dan perwakilan dari dinas pertanian kabupaten dan kota Bali.
Ia menyebutkan, pergub itu bertujuan meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk lokal, terutama hasil pertanian. ”Perekonomian Bali lebih banyak ditunjang sektor pariwisata, sedangkan dari sektor pertanian, kontribusinya masih rendah,” kata Wisnuardhana.
Pemprov Bali berencana meningkatkan kontribusi sektor primer dan sektor sekunder, termasuk dari sektor pertanian, terhadap perekonomian daerah Bali demi mengimbangi kontribusi sektor tersier, khususnya sektor pariwisata.
Menurut Wisnuardhana, penyeimbangan kontribusi setiap sektor itu demi menjaga kesinambungan dan ketahanan perekonomian Bali.
Gubernur Bali I Wayan Koster mengumumkan Pergub Bali Nomor 99 Tahun 2018 itu pada awal Januari lalu. Pergub Bali tersebut juga menjadi panduan tata kelola dan tata niaga produk pertanian, perikanan, dan industri lokal dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk mendorong pemasaran dan pemanfaatan produk lokal, terutama hasil pertanian, pemerintah daerah berperan memfasilitasi, antara lain, temu usaha, informasi pasar, dan festival tematik. Upaya lain misalnya mewajibkan toko dan swalayan membeli dan menjual produk lokal serta setiap hotel, restoran, dan usaha jasa boga (katering) mengutamakan pemanfaatan produk lokal dalam usahanya.
Wisnuardhana menyatakan, Bali mempunyai hasil pertanian yang berkualitas dan berdaya saing, tetapi terkendala dalam pengolahan dan pemasarannya. Bangli mempunyai potensi kopi dan jeruk, Karangasem memiliki salak, dan Tabanan dengan hasil manggis.
Penyemangat petani
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem I Wayan Supandhi menuturkan pergub tersebut menjadi penyemangat petani karena memberikan kepastian bahwa hasil pertanian lokal akan lebih banyak diserap pasar, baik melalui toko, restoran, maupun usaha lain.
Supandhi juga setuju apabila pemerintah menggelar festival untuk mempromosikan hasil pertanian, sekaligus membuka pasar bagi hasil pertanian.
”Kami di daerah siap menyediakan tempat (festival), sedangkan penyelenggaraannya dibiayai Pemerintah Provinsi Bali,” lanjutnya.
Secara terpisah, pengelola restoran Keramas Aero Park, Gianyar, I Made Abdi Negara, menyambut positif kebijakan Gubernur Bali. Ia menilai, pergub tersebut menjadi era baru perekonomian Bali karena memberikan perhatian terhadap tata kelola dan tata niaga produk lokal.
”Ini peluang bagi produk lokal untuk memenuhi standar sesuai kebutuhan konsumen dan sesuai segmentasi pasar,” ujar Abdi Negara.