DBD Mulai Merebak di Musim Hujan
Penyakit demam berdarah dengue mulai berjangkit di wilayah Jakarta, Bogor, dan Depok pada musim penghujan ini. Langkah pencegahan mulai diintensifkan agar korban meninggal akibat penyakit ini bisa ditekan.
BOGOR, KOMPAS - Seorang warga Kota Bogor dilaporkan meninggal akibat serangan demam berdarah dengue (DBD) yang dideritanya.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Bogor Lindawati, Kamis (17/1/2019), pada Januari ini sudah tercatat 43 pasien. Satu orang di antaranya dilaporkan meninggal.
"Kamis ini, kami telah mengirim surat edaran ke seluruh Puskesmas agar meningkatkan kewaspadaan DBD. Puskesmas sudah jauh-jauh hari melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk meningkatkan PHBS (pola hidup bersih dan sehat) dan menggalang gerakan pemberantasan sarang nyamuk," kata Lindawati.
Pasien meninggal akibat DBD ini, kata Lindawati, adalah warga Balumbang Jaya. Korban sempat dirawat di RS Karya Bakti Pratiwi, Kabupaten Bogor.
Meskipun demikian, penderita DBD di Kota Bogor diklaim cenderung turun.
Tercatat 1.107 kasus pada tahun 2015, lalu 1.225 kasus (2016), 848 kasus (2017), dan 727 kasus (2018).
Di tahun 2015, ada 8 pasien DBD yang meninggal, 11 orang (2016), 6 orang (2017), dan 5 orang (2018).
Di Kabupaten Bogor, pada bulan Januari ini ada sembilan pasien yang positif terkena DBD. "Saya sudah minta Dinkes untuk waspada," kata Bupati Bogor Ade M Yasin, kemarin.
Ia memastikan terus memantau ancaman berjangkitnya DBD. Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, sejak bulan lalu, sudah melakukan sosialisasi kewaspadaan DBD.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tri Wahyuni Harini mengatakan, sampai Kamis siang kemarin, dirinya tidak mendapat laporan dari rumah sakit atau puskesmas di wilayahnya mengenai pasien DBD yang meninggal akibat penyakitnya itu.
Adapun Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita mengatakan, pihaknya juga mewaspadai berjangkitnya DBD.
"Saya sudah mendapat laporan kasus DBD pada Januari ini. Namun jumlah pastinya saya tidak ingat. Sekitar 40 kasus. Saya tidak mendapat atau belum menerima laporan ada pasien DBD yang meninggal," katanya.
Waspada di tiga kota
Di DKI Jakarta, tiga dari lima kota berstatus kuning atau berpotensi mengalami peningkatan kasus DBD selama musim hujan. Tiga kota itu adalah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat.
Adapun Jakarta Pusat dan Jakarta Utara berstatus hijau atau berpotensi kecil mengalami peningkatan kasus DBD.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, saat ini mulai ada kasus DBD, namun jumlah yang terdata masih kecil. Pada 1-9 Januari, tercatat 13 kasus DBD di Jakarta.
“Pendataan ini memang belum selesai, namun kami sudah meningkatkan kewaspadaan,” katanya di Jakarta, Kamis.
Widyastuti mengatakan, DKI Jakarta sudah mempunyai sistem peringatan dini (early warning system) untuk memantau tren kenaikan kasus DBD.
“Data ini bisa dibuka dan dibaca di tiap kecamatan dan kelurahan, diinput oleh rumah sakit dan Puskesmas. Jadi kalau ada tren kenaikan di sana, bisa langsung ditindaklanjuti di wilayah terkait,” katanya.
Data ini bisa dibuka dan dibaca di tiap kecamatan dan kelurahan, diinput oleh rumah sakit dan Puskesmas. Jadi kalau ada tren kenaikan di sana, bisa langsung ditindaklanjuti di wilayah terkait.Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti
Untuk pencegahan, DKI Jakarta mempunyai kader pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di tingkat kelurahan. Mereka bertugas memotivasi masyarakat untuk mengantisipasi penularan DBD ini melalui gerakan PSN setiap hari Jumat.
Salah satunya adalah dengan menguras, menutup, dan mengubur. Bila ditemukan indikasi positif kasus DBD di suatu kawasan, pemerintah akan melakukan pengasapan (fogging) secara gratis. Permintaan fogging bisa diajukan ke puskesmas setempat.
Selama ini, DBD menjadi salah satu penyakit yang paling tinggi penyebarannya saat musim hujan di DKI Jakarta. Namun, berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada 9 Desember 2018, jumlah penderita DBD di Jakarta tahun 2018 turun signifikan dibanding tahun 2017.
Pada 2017, tercatat 3.362 kasus DBD dengan satu orang tewas. Adapun pada Januari hingga 17 Desember 2018, terdata 2.285 orang menderita DBD dan dua orang meninggal.