Di balik jawaban, celetukan, dan ”aksi” panggung Joko Widodo, Prabowo Subianto, Ma’ruf Amin, dan Sandiaga Uno dalam debat pertama calon presiden-wakil presiden, ada sejumlah orang yang terus berjaga di belakang panggung. Mereka hadir untuk ”membisikkan” masukan dan arahan atau sekadar melontarkan senyuman dan kata-kata penyemangat kepada para kandidat.
Sekitar lima menit menjelang dimulainya debat presidensial pertama di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019) malam, calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno dengan serius merapalkan teks visi-misi, yang akan disampaikannya pada debat pertama calon presiden-wakil presiden, di belakang panggung. Di sampingnya, Prabowo tengah mendengarkan masukan dari salah seorang anggota tim. Sesekali, Prabowo menganggukkan kepala, tanda memahami masukan dari tim.
”Sudah, santai saja,” ujar anggota tim debat tersebut kepada Prabowo dan Sandiaga, diikuti anggukan kepala dan senyum kecil dari pasangan capres-cawapres tersebut.
Sementara itu, terpisah dari mereka, calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin menganggukkan kepala saat mendengar lantunan lagu ”Zamrud Khatulistiwa” yang didendangkan penyanyi Judika. Joko Widodo juga tampak ikut menikmati alunan lagu. Sesekali, ia tersenyum lebar.
Wishnutama Kusubandio, yang lebih dikenal sebagai pemimpin salah satu stasiun televisi nasional, berada di samping Jokowi. Beberapa kali ia terlihat memberikan arahan kepada Jokowi dan Ma’ruf.
Selama debat, Wishnutama terus memantau di balik panggung. Selain dirinya, turut berjaga di belakang panggung Sekretaris Kabinet Pramono Anung; Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto; anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Rizal Mallarangeng; serta sejumlah tokoh profesional di bidang pertelevisian, seperti Riza Primadi dan Tina Talisa. Mereka semua termasuk dalam tim sukses dan persiapan debat Jokowi-Ma’ruf.
Sejumlah elite Partai Gerindra juga memantau dari belakang panggung. Sepanjang debat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono dengan sekelompok anak muda lain tampak menonton jalannya debat melalui televisi yang tersedia di tempat itu. Saat jeda debat, dengan sigap mereka menghampiri Prabowo dan Sandiaga di atas panggung.
Selain memberi masukan dan arahan kepada para kandidat, para ”pembisik” dan tim pendukung ini juga hadir untuk memberi semangat. Saat istirahat setelah sesi pertama debat, misalnya, sisi panggung Jokowi-Ma’ruf ramai dengan anggota tim sukses yang mengapresiasi penampilan keduanya di awal debat.
Saat itu tidak banyak evaluasi yang dilakukan. Jokowi, Ma’ruf, dan tim lebih banyak tertawa-tawa dan saling memuji penampilan satu sama lain. Ma’ruf, yang akan mendapat giliran bicara memaparkan tentang program pemberantasan terorisme, juga diberi semangat.
”Abah (panggilan Ma’ruf) bisa, Abah pasti bisa,” ucap beberapa anggota tim sukses Jokowi dan Ma\'ruf.
Meskipun saat jeda debat para kandidat bebas beraktivitas dan bergerak ke mana pun, saat itu tidak banyak interaksi yang terjadi antara Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga. Masing-masing pasangan calon lebih banyak berdiskusi satu sama lain terkait materi debat dan penampilan mereka atau dihampiri oleh tim masing-masing untuk mendapat masukan.
Peran penting
Tim sukses dan tim pendukung debat masing-masing kandidat memang memainkan peran cukup dominan dalam penampilan capres-cawapres, kemarin malam. Manajer Eksekutif Kompas TV Gammara Lenggo Geni mengatakan, yang lebih banyak memenuhi permintaan khusus dari kedua pasangan calon adalah tim sukses yang selalu berjaga-jaga di sekitar mereka.
Tanggung jawab Kompas TV sebagai salah satu penyelenggara hanya menyediakan ruangan bagi kedua pasangan sesuai dengan kesepakatan awal. Sementara itu, berbagai kebutuhan kandidat menjadi tanggung jawab tim sukses masing-masing capres-cawapres.
Masing-masing pasangan calon disediakan satu ruang untuk beristirahat dan merias wajah. Kedua ruangan itu berada di sisi timur ruang Birawa, Hotel Bidakara, yang dipilih menjadi arena debat.
Dua ruangan itu dipisahkan sebuah kamar yang berfungsi sebagai ruang pertolongan pertama dalam keadaan darurat. Tidak ada yang istimewa di ruangan itu. Di dalamnya, penyelenggara hanya menyediakan sederet kursi dan gelas berisi air putih.
Sementara itu, di belakang panggung disediakan ruangan berukuran 3 meter x 3 meter tempat pasangan calon beristirahat saat jeda debat.
Pembagian ruangan bagi kedua pasangan calon ini menggunakan sistem undian. ”Dengan memakai undian, akan muncul rasa adil hingga bisa diterima kedua pasangan calon,” kata Penanggung Jawab Program Kompas TV Zaki Amrullah.
Semoga debat semalam memberi banyak masukan bagi calon pemilih saat mencoblos surat suara pada 17 April 2019. (E06/E08/MTK/SAN)