MOJOKERTO, KOMPAS — Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (18/1/2019) malam, memicu longsor dan banjir di sejumlah wilayah. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mojokerto Muhammad Zaini, Sabtu (19/1/2019) di Kabupaten Mojokerto, mengatakan, banjir dipicu hujan deras selama 2 jam di lereng Gunung Penanggungan dan Gunung Welirang. ”Tidak ada korban jiwa,” katanya.
Banjir dan longsor setidaknya terjadi di enam kecamatan di sekitar lereng Gunung Penanggungan dan Welirang. Keenam wilayah itu adalah Kecamatan Ngoro, Kutorejo, Gondang, Bangsal, Trawas, dan Kecamatan Pacet. Banjir yang membawa material lumpur dan batu itu menghanyutkan satu rumah dan merusak empat rumah lainnya.
”Akses jalan ke Ngoro Industrial Park yang sempat terputus sudah bisa dilalui, sedangkan jalan menuju Pacet masih dalam pembersihan material lumpur dan batu,” ujar Zaini.
Pemerintah daerah setempat terus membersihkan material yang menutup akses jalan ke Trawas. Sejumlah alat berat dan mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk membersihkan material yang menumpuk sepanjang 100 meter dengan ketinggian 10 meter.
”Pembersihan sudah 50 persen, diperkirakan nanti malam sudah selesai dan akses jalan kembali normal,” ucap Zaini.
Hingga pagi ini, warga terus membersihkan sisa-sisa material lumpur di wilayah mereka. Ponidi (58), warga Dusun Watusari, Desa Watonmas Jedong, Kecamatan Ngoro, mengatakan, warga baru berani membersihkan rumah pagi ini karena semalam masih takut terjadi longsor.
Adapun material yang terbawa longsor, yakni lumpur dan bebatuan, berbeda dengan kejadian serupa pada 2005 berupa kayu. ”Saat kejadian, langit masih cukup terang sehingga warga bisa langsung menyelamatkan diri,” ujar Ponidi.