JAKARTA, KOMPAS – Indonesia memboyong sebelas penghargaan dari empat kategori dalam ASEAN Tourism Awards 2019 yang diselenggarakan pada Jumat (18/1/2019) di Ha Long Bay, Vietnam. Acara tersebut diselenggarakan untuk memberi apresiasi kepada pelaku industri pariwisata yang dinilai berprestasi, menginspirasi, dan berstandar Asean.
Ketua Tim Pemenangan Pariwisata Indonesia Vita Datau Messakh mengatakan, masing-masing negara anggota Asean diminta mengusulkan sejumlah destinasi wisata dan fasilitas penunjang pariwisata berstandar ASEAN dalam ASEAN Tourism Forum (ATF) 2019 itu.
"Penghargaan ini membuktikan bahwa pariwisata Indonesia sudah bisa memenuhi standar pariwisata Asia Tenggara. Selamat untuk para penerima penghargaan," kata Vita kepada Kompas, Sabtu (19/1/2019).
Dalam acara tersebut, Vita mengungkapkan, penghargaan yang diberikan terbagi atas kategori rumah tinggal atau homestay, kategori pariwisata berbasis komunitas atau community based tourism, kategori perawatan dengan air atau spa, dan kategori toilet umum atau public toilet.
Penghargaan untuk kategori rumah tinggal atau homestay disabet oleh Tembi Village Guest House dari Bantul, DI Yogyakarta. Sementara itu, penghargaan untuk kategori pariwisata berbasis komunitas atau community based tourism dapat direbut oleh Pasar Karetan, Semarang (Jawa Tengah), dan Bangsring Underwater, Banyuwangi (Jawa Timur).
Juragan Pasar Karetan Diah Ariani mengatakan, penghargaan yang diterima tersebut akan dijadikan pemacu bagi anggota komunitas Pasar Karetan untuk terus mengembangkan promosi pariwisata berbasis digital. “Pengembangan yang akan kami lakukan adalah terkait promosi pariwisata yang berbasis digital. Selain itu, kami juga akan terus menambah anggota komunitas yang sejauh ini berjumlah sekitar 150 komunitas,” kata Diah, saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu.
Indonesia juga mendapatkan lima penghargaan untuk kategori perawatan dengan air atau spa. Penghargaan itu diperoleh lima penyedia jasa spa asal Indonesia, yakni Bhava Spa, Heaven Spa by Westin, Martha Tilaar Spa, Taman Sari Royal Heritage Spa, dan Ubud Traditional Spa.
Adapun penghargaan untuk kategori toilet umum atau public toilet diperoleh The Mulia Bali Public Toilet, The Bali Safari and Marine Park Public Toilet, dan Tunjungan Plaza Public Toilet. Ketiga toilet umum itu dinilai masuk dalam standar Asean.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi prestasi industri pariwisata ini. Dia mengingatkan agar pelaku industri pariwisata dalam negeri juga dapat menjadi pemain di industri global. Salah satunya destinasi wisata yang dikembangkan harus memenuhi standar global.
“Di level Asean, Indonesia harus selalu juara. Saya mengucapkan selamat untuk para penerima penghargaan. Semoga bisa terus berkarya dan mengispirasi pelaku indistri pariwisata lainnya,” tutur Arief.
Vita menambahkan, Indonesia akan kembali berpartisipasi dalam lomba pariwisata untuk negara-negara se-Asia Tenggara. Lomba tersebut diselenggarakan The ASEAN Tourism Association (Aseanta). Biasanya, pengumuman pemenang lomba dilakukan bersamaan dengan acara ATF, tetapi tidak dalam ATF kali ini.
“ATF tahun 2019 ini berbeda dengan sebelumnya. Biasanya, dalam forum tersebut, secara bersamaan Aseanta mengumumkan pemenang lomba pariwisata se-Asean,” kata Vita.
Lebih lanjut disampaikan Vita, Aseanta baru akan mengumumkan pemenang lomba pariwisata antar-negara ASEAN, itu pada Maret atau April 2019. Acara tersebut akan diselenggarakan di di Kuala Lumpur, Malaysia.
Adapun nama-nama kandidat untuk lomba pariwisata itu sudah diserahkan kepada Aseanta. “Tunggu saja tanggal mainnya,” imbuh Vita. (KRISTI DWI UTAMI)