Meksiko Berduka, Ledakan Pipa Minyak Tewaskan 73 Orang
Oleh
Pascal S Bin Saju
·4 menit baca
MEXICO CITY, MINGGU – Meksiko amat berduka, Sabtu (19/1/2019) waktu setempat atau Minggu (20/1) pagi, setelah otoritas terkait memastikan, jumlah korban tewas akibat kebakaran pipa minyak di Negara Bagian Hidalgo telah meningkat menjadi 73 orang. Selain itu 74 orang menderita luka bakar.
Kobaran api muncul di saluran pipa yang bocor di Meksiko tengah, Jumat (18/7) waktu setempat atau Sabtu (19/1) WIB. Seketika itu petugas menemukan 21 orang tewas dan 71 lainnya menderita luka bakar. Sebelum musibah itu, ratusan warga beramai-ramai mengumpulkan bensin di area pipa minyak yang bocor.
Beberapa pejabat, Sabtu waktu setempat, melaporkan, ledakan pipa disertai kobaran api yang masif telah membakar ratusan orang yang mengerumuni lokasi pipa bahan bakar untuk mengumpulkan bensin secara ilegal. Pemerintah sedang menggiatkan operasi terhadap pencurian bahan bakar.
Gubernur Hidalgo, Omar Fayad, mengumumkan, jumlah korban bertambah menjadi 73 setelah ditemukannya lagi lima mayat. Ia menyatakan rasa duka cita yang mendalam terhadap keluarga para korban. Meksiko amat berduka.
Ledakan pipa bahan bakar itu, yang menurut Fayad juga melukai 74 orang, terjadi di dekat Tlahuelilpan, kota berpenduduk 20.000 orang, yang ditempuh satu jam perjalanan ke utara Mexico City, ibu kota Meksiko. Pengumpulan bensin oleh warga saat itu dilakukan secara ilegal.
Fayad mengatakan, dua jam setelah pipa itu kebocoran akibat pencurian, "kami diberi tahu bahwa telah terjadi ledakan" dan kobaran api "menghabiskan semua yang ada di sekitarnya."
Petugas pemadam kebakaran dari pemerintah pusat dan negara bagian federal serta ambulans dari perusahaan minyak negara, Pemex, bergegas mengevakuasi para korban luka ke rumah sakit terdekat. Sebagian korban luka dalam kondisi kritis karena sekujur tubuh mereka mengalami luka bakar berat.
Tentara masih berjaga-jaga di sekitar lokasi kejadian yang masih mengepulkan asap pekat pada Sabtu sore waktu setempat atau Minggu pagi WIB. Petugas forensik yang mengenakan jas putih masih berada di tempat kejadian untuk mengidentifikasi mayat-mayat yang seluruhnya dalam kondisi hangus.
Ratusan keluarga korban berusaha mencari anggota keluarga mereka di tengah sengatan bau bahan bakar yang tajam menyesakkan dada. Potongan-potongan pakaian yang terbakar berserakan di berbagai tempat di sekitar lokasi ledakan pipa bahan bakar tersebut. Kerangka mayat yang gosong juga berserakan.
Ketika para pekerja forensik mulai mencoba memasukkan mayat yang gosong ke dalam mobil untuk dievakuasi, sekitar 30 warga desa setempat mencoba menghentikannya. Mereka ingin mengambil mayat kerabatnya karena biaya kamar mayat terlalu mahal. Namun, petugas menolaknya.
Menteri Pertahanan Luis Crescencio Sandoval mengatakan, pada Jumat waktu setempat pihak berwenang mendengar kabar bawah ada pencurian bahan bakar dengan merusak pipa minya. Satu regu tentara beranggotakan 25 personil kemudian tiba di lokasi dan berusaha memblokade lokasi pencurian.
Namun, regu militer itu tak sanggup membendung sekitar 700 warga – termasuk keluarga-keluarga mereka – yang berkerumun untuk mengumpulkan bensin yang tumpah ke dalam jeriken dan ember. Tentara kemudian bergerak mundur untuk menghindari risiko konfrontasi dengan kerumunan warga.
Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, politisi sayap kiri yang baru menjabat awal Desember 2018, pun mengunjungi lokasi kejadian pada Sabtu pagi atau Minggu dini hari WIB. Dia mengatakan, "Sikap tentara itu benar. Tidak melakukan penertiban terhadap kerumunan warga." Dia berjanji untuk terus memerangi kasus pencurian bahan bakar yang semakin meningkat.
"Saya sangat berduka karena musibah di Tlahuelilpan," tulis Lopez Obrador di Twitter. Dia meminta "seluruh pemerintahan" untuk memberikan bantuan.
Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kirstjen Nielsen, berkicau di Twitter dengan mengatakan, departemennya "siap memberikan bantuan pertama kepada Meksiko dengan cara apa pun yang mungkin."
Video yang diambil setelah kejadian ledakan disertai kebakaran di Tlahuelilpan itu menunjukkan warga berteriak-terika sambil melarikan diri dari tempat kejadian ketika api besar membubungi langit yang gelap.
"Saya pergi hanya untuk melihat apa yang terjadi, dan kemudian ledakan itu terjadi. Saya bergegas untuk membantu korban," kata Fernando Garcia (47), seorang saksi mata kepada wartawan.
Tragedi di Tlahuelilpan terjadi di tengah upaya pemerintah federal untuk memerangi pencurian bahan bakar. Akibat kasus pencurian bahan bakar minyak dengan cara merusak atau melubangi pipa minya telah merugikan Mesiko sekitar 3 miliar dollar AS pada 2017.
Penjabat Jaksa Agung Meksiko, Alejandro Gertz, menggambarkan musibah kebakaran pipa minyak terbaru di Tlahuelilpan sebagai "disengaja" karena "seseorang menyebabkan kebocoran itu dan kebakaran merupakan konsekuensi dari kejahatan itu."
Gertz mengatakan, upaya penyelidikan dipastikan bakal terkendala karena pelaku atau para saksi yang dekat dengan ledakan itu telah tewas.
Meksiko secara teratur diguncang oleh ledakan mematikan di saluran pipa ilegal, bisnis berbahaya, namun menguntungkan yang para pemainnya termasuk kartel narkoba yang kuat dan orang dalam Pemex yang korup.
Sekitar 15 ledakan pipa minyak dan kebakaran menyebabkan lebih dari 50 orang tewas di masing-masing ledakan di seluruh dunia sejak tahun 1993. Sebagian besar terjadi di Nigeria, di mana pada tahun 1998 lebih dari 1.000 orang tewas dalam ledakan seperti itu. Kebakaran setelah pipa pecah di Brasil menewaskan lebih dari 500 orang pada tahun 1984.(AFP/AP/REUTERS)