Akhirnya Kota Padang Punya Hari Bebas Kendaraan
Jalan Chatib Sulaiman di Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (20/1/2019), terlihat berbeda dari biasanya. Di ujung selatan jalan yang menggunakan nama salah satu pejuang asal Sumatera Barat itu dipasang beberapa kerucut lalu lintas, lengkap dengan anggota kepolisian yang berjaga.
Kendaraan roda dua dan roda empat yang datang dari arah Jalan Bypass Padang atau Jalan Sudirman dialihkan melewati Jalan Raden Saleh. Jika ada yang secara tak sengaja ingin berbelok masuk ke Jalan Chatib, langsung dicegat petugas dan diarahkan ke arah Radeh Saleh.
Semua kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat, memang dilarang masuk di Jalan Chatib Sulaiman karena untuk pertama kalinya diselenggarakan kegiatan hari bebas kendaraan atau car free day (CFD). Dari 3,4 kilometer panjang jalan tersebut, digunakan sekitar 3 kilometer untuk CFD.
Sejak dimulai pukul 06.00 hingga pukul 10.00, warga tumpah ruah di jalan utama yang masih berada di pusat Kota Padang tersebut. Diperkirakan, ada puluhan ribu orang yang datang. Ada yang datang sendiri, ada juga yang bersama rombongan keluarga, teman kantor, dan lainnya.
Begitu tiba, berbagai aktivitas laiknya CFD di kota-kota lain juga dikerjakan warga Padang. Mulai dari sekadar jalan kaki, joging, bersepeda, bermain sepatu roda, hingga skateboard.
Ada juga yang datang untuk berburu berbagai kuliner yang dijual pedagang kaki lima, seperti sate, lontong, hingga jajanan tradisional khas Minangkabau.
Seusai berkegiatan, mereka mengerubungi gerai-gerai pemeriksaan kesehatan gratis dari kampus kedokteran, rumah sakit, dinas kesehatan, termasuk donor darah hingga pengurusan surat izin mengemudi (SIM).
Warga terlihat larut dalam sukacita, termasuk ketika berdesak-desakan mengikuti senam dan hiburan musik dari atas panggung. Hari itu memang diadakan acara seremonial peluncuran CFD yang dihadiri langsung antara lain Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan wakilnya, Nasrul Abit, beserta jajarannya, Kepala Kepolisian Daerah Sumbar Inspektur Jenderal Fakhrizal, serta Wali Kota Padang Mahyeldi.
”Sudah lama kami menanti adanya CFD. Jadi wajar kalau hari ini warga ramai datang ke sini sebagai ungkapan kegembiraan. CFD ini positif dan kami menyambutnya dengan positif. Mengajarkan warga untuk hidup lebih sehat,” kata Gustavianof (53) asal Siteba, Kecamatan Nanggalo, yang sehari-hari beraktivitas sebagai pegawai di Rumah Sakit Umum Pusat M Djamil, Padang. Gustavianof datang ke CFD bersama istri dan anaknya.
Hingga saat ini, CFD menggunakan jalan khusus atau jalan besar memang belum ada di Sumbar. Jika pun ada di Padang, masih menggunakan area kawasan Gedung Olahraga H Agus Salim. Hanya saja, CFD di kawasan GOR H Agus Salim dinilai tak maksimal dan kurang nyaman karena berubah menjadi pasar tumpah akibat banyaknya pedagang.
”Di GOR benar-benar tidak dapat jalan karena padat sekali. Sekarang dengan adanya jalur khusus CFD, kami yang hobi lari bisa punya tempat. CFD di Chatib hari ini memang padat, tetapi dimaklumi karena yang pertama. Ke depan, mungkin akan lebih baik misalnya dua lajur yang ada dibagi untuk yang datang dan balik. Jadi lebih teratur,” kata Dorce Yunirsam (45) dari Semen Padang Runners, komunitas lari karyawan PT Semen Padang.
Nurita Handayani (35) juga menyampaikan hal serupa. Menurut Nurita asal Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, kehadiran CFD positif karena bisa mendorong masyarakat untuk berolahraga. ”Tinggal bagaimana jalurnya bisa diatur. Misalnya ditentukan mana jalur cepat untuk pesepeda atau pelari dan mana jalur santai untuk pejalan kaki,” kata Nurita.
Kebutuhan
Dalam sambutannya, Irwan Prayitno mengatakan, kegiatan ini sudah menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat perkotaan terhadap olahraga. Ia mengapresiasi sambutan positif masyarakat yang datang ke Jalan Chatib Sulaiman untuk berolahraga.
”Saya senang karena warga datang dengan membawa teman, anak, dan keluarga untuk berolahraga. Ini menunjukkan kalau masyarakat Kota Padang membutuhkan CFD. Selain bagus untuk kesehatan, ini juga kesempatan untuk bersosialisasi atau bersilahturahmi dengan warga lainnya,” kata Irwan.
Nasrul Abit menambahkan, CFD di Jalan Chatib Sulaiman tidak hanya sekali, tetapi rutin setiap hari minggu. Bahkan, jika diperlukan, jalurnya ditambah.
”Melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar dan instansi terkait, akan ditentukan siapa-siapa yang bertugas. Jadi, baik masyarakat Kota Padang maupun luar Padang, silakan datang ke CFD di Chatib Sulaiman untuk olahraga atau berwisata,” kata Nasrul.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar Adib Alfikri menambahkan, ke depan, selain mendorong masyarakat untuk berolahraga, kehadiran CFD diharapkan menumbuhkan ekonomi kerakyatan. Oleh karena itu, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sumbar untuk menjaring pelaku-pelaku UMKM yang selanjutnya ditempatkan di jalur CFD yang sudah ditentukan.
Pada kesempatan itu, peluncuran CFD juga dirangkai dengan kampanye peringatan 70 tahun gugurnya Chatib Sulaiman, salah satu tokoh perjuangan asal Sumatera Barat. Chatib gugur pada 15 Januari 1949 bersama 68 pejuang kemerdekaan lainnya di Nagari Situjuah, Lima Puluh Kota, Sumatera. Saat ini, berbagai pihak kembali mendorong agar Chatib Sulaiman ditetapkan menjadi salah satu pahlawan nasional.