JAKARTA, KOMPAS — Ketinggian muka air di Pasar Ikan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, masih dalam kondisi normal. Meski demikian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengingatkan masyarakat agar mewaspadai pasang maksimum air laut saat fenomena supermoon.
Kepala Subbidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Siswanto mengatakan, fenomena supermoon atau bulan super ialah kondisi bulan berada pada titik terdekat dengan bumi sehingga bisa memicu kenaikan permukaan laut.
”Siklus tersebut dapat berdampak dan berpengaruh terhadap dinamika pasang air laut di suatu daerah sehingga terjadi penambahan pasang naik lebih dari yang diprediksikan,” ujarnya, Senin (21/1/2019) malam.
Siswanto mengatakan, daerah-daerah dengan bentuk pesisir dan lingkungan yang memiliki masalah penurunan tanah (ground subsidence), seperti Jakarta dan Semarang, sangat berisiko terjadinya banjir rob akibat pasang maksimum air laut.
”Soal banjir rob, supermoon kali ini pengaruhnya lebih kecil dibandingkan saat supermoon pada Februari dan Maret 2019,” ujarnya. Kemungkinan, tambahnya, juga lebih kecil daripada supermoon yang terjadi pada 2-4 Januari 2018.
Ia menambahkan, pada supermoon 2-4 Januari 2018, beberapa wilayah di Indonesia terdampak banjir rob, termasuk di Muara Angke, Jakarta Utara. Saat itu pasang air laut maksimum di Jakarta Utara mencapai 90 sentimeter, sedangkan pada 22 Januari 2019 ketinggian diperkirakan 85 sentimeter.
Sementara itu, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinis (BPBD) DKI Jakarta, menyebutkan, tinggi muka air di Pasar Ikan Muara Baru mengalami penurunan secara berkala. Pada pukul 18.00 tinggi muka air mencapai 115 sentimeter, kemudian 110 sentimeter saat pukul 19.00, dan 105 sentimeter pukul 20.00.
Berdasarkan pantauan di pelelangan ikan Muara Baru yang berlokasi di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Jakarta Utara, banjir rob belum melanda lokasi tersebut. ”Belum banjir sejak dua hari lalu. Biasanya kalau musim hujan gini banjir,” ujar Adin (40) pedagang ikan. Ia menambahkan, banjir merupakan tamu langganan di lokasi tersebut. Saat banjir, jalan di sekitar pelelangan ikan bisa tergenang hingga 1 meter.
Tetap waspada
Di sisi lain, BMKG meminta masyarakat yang tinggal di perairan Kepulauan Seribu agar mewaspadai gelombang tinggi air laut yang dibangkitkan oleh angin. Ketinggian gelombang itu diperkirakan 1,25 meter hingga 2,50 meter.
BMKG mencatat, wilayah-wilayah yang terdampak gelombang tersebut adalah perairan utara Pangkal Pinang, Selat Gelasa, Selat Bangka bagian utara, Selat Bangka bagian selatan, Selat Karimata bagian selatan, Laut Jawa bagian barat, perairan utara Jawa Barat, dan perairan Kepulauan Seribu.
"Bisa saja gelombang laun teramplifikasi akibat kondisi laut pasang naik karena fenomena supermoon," ujarnya. Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di pesisir utara Jakarta diminta agar tetap waspada. (DIONISIO DAMARA)