Bandara Baru Israel untuk Tarik Lebih Banyak Turis
Oleh
Benny Dwi Koestanto
·2 menit baca
TEL AVIV, SELASA -- Israel meresmikan bandara internasional baru, Senin (21/1/2019 waktu setempat, di gurun bagian selatan negeri itu. Bandara dibangun untuk meningkatkan pariwisata ke Laut Merah dan berfungsi sebagai alternatif kondisi darurat untuk Bandara Ben-Gurion di Tel Aviv.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menghadiri upacara peresmian. Ia tiba di bandara itu melalui penerbangan pertama seremonial. “Bandara Ramon, ini (maskapai) Arkia 683, kami sangat gembira," kata Netanyahu dalam pertukaran komunikasi dengan petugas menara pemandu lalu lintas utara.
Bandara Ramon yang berada dekat perbatasan Jordania itu hanya akan melayani penerbangan domestik, yang dioperasikan maskapai penerbangan Israel Arkia dan Israir. Adapun kapan dimulainya penerbangan internasional belum diumumkan secara resmi oleh Tel Aviv.
Nama Ramon diambil dari sosok Ilan Ramon, astronot pertama Israel, yang meninggal dalam kecelakaan pesawat ulang-alik Columbia.
Bandara itu digadang-gadang akan menjadi tuan rumah bagi jet jumbo dari seluruh dunia. Situs web bandara itu mengatakan bahwa pada awalnya bandara itu akan mampu melayani hingga dua juta penumpang per tahun, tetapi akan daya tampungnya dapat berkembang hingga 4,2 juta pada 2030.
Selain memiliki landasan pacu sepanjang 3.600 meter dan tempat parkir apron untuk sembilan "pesawat berbadan besar", bandara itu juga memiliki fasilitas penanganan barang.
Bandara Ramon berjarak sekitar 18 kilometer (11 mil) dari resor Eilat di Laut Merah Israel dan pelabuhan Jordania yang berdekatan di Aqaba. Maskapai berbiaya rendah dan pesawat carter yang saat ini terbang ke bandara Ovda, sekitar 60 kilometer dari Eilat, akan pindah ke Ramon. Maskapai-maskapai itu akan mencakup Ryanair, Wizz Air, easyJet, SAS, Finnair dan Ural Airlines.
Bandara Ramon juga akan menggantikan lapangan udara kota kecil Eilat, di mana selama beberapa dekade, pesawat terbang harus melewati menara-menara hotel di bawahnya.
Adapun biaya konstruksi untuk bandara baru ini adalah 1,7 miliar shekel (sekitar 455 juta dollar AS). Proses konstruksi dimulai pada 2013 dengan spesifikasi asli untuk proyek direvisi untuk memungkinkan peningkatan.
Otoritas Bandara Israel (IAA) mengatakan bahwa rencana proyek Ramon direvisi berdasarkan pelajaran yang dipetik selama perang Gaza 2014. "Dalam keadaan darurat, tidak hanya seluruh armada udara penumpang Israel dapat mendarat dan parkir di sana, tetapi juga pesawat tambahan," kata IAA.
Setelah sebuah roket yang ditembakkan oleh gerilyawan Hamas di Gaza menghantam dekat perimeter Bandara Ben Gurion pada 2014, perusahaan penerbangan internasional menangguhkan penerbangan.
Media Israel mengatakan bahwa pagar anti-rudal "pintar" sepanjang 26 meter (85 kaki), 4,5 kilometer (2,8 mil) telah dipasang untuk membantu melindungi Bandara Ramon itu, yakni di wilayah yang dekat perbatasan dengan Jordania. (AFP)