Dua Orang Tewas dan Ratusan Terluka dalam Festival Jallikattu
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·2 menit baca
TAMIL NADU, SELASA - Setidaknya, dua penonton meninggal dunia pada festival Jallikattu, sebuah pertunjukan adu sapi di Pudukottai, Negara Bagian Tamil Nadu, India. Beberapa banteng mendobrak pagar pembatas penonton dengan arena dan menyeruduk orang-orang di sekitar itu.
"Dua penonton diseruduk sapi dekat arena. Salah satunya meninggal di tempat kejadian dan seorang korban lainnya meninggal di rumah sakit," kata P Sangaraj, polisi di Pudukottai, Senin (21/1/2019).
Pemerintah setempat menyatakan, belasan penonton lain juga cedera pada festival tersebut saat mereka mencoba menangkap sapi jantan dengan cara menahan tanduk dan bagian belakang banteng untuk mendapatkan hadiah. Bahkan, lebih dari 100 orang terluka sejak festival Jallikattu di Tamil Nadu dimulai pada Rabu (16/1).
Penyelenggara festival menyatakan, pada Minggu (20/1/2019), lebih dari 1.300 sapi dilepaskan dari kandang ke arena. Jumlah itu lebih dari dua kali lipat lebih banyak dari sehari sebelumnya.
Meski berbahaya dan sering menelan korban jiwa, festival Jallikattu tetap popular. Bagaimana sapi-sapi itu diperlakukan selama festival juga sering menjadi kontroversi.
Alkohol dan cabai
Aktivis penyayang binatang mengatakan, sapi di festival itu diberi minum alkohol dan mukanya ditaburi bubuk cabai agar hewan tersebut agresif sebelum kontes.
Mahkamah Agung India melarang festival Jallikattu pada tahun 2016 setelah kelompok aktivis hak binatang menyampaikan bahwa sapi-sapi jantan di festival itu diperlakukan kejam selama festival.
Akan tetapi, penyelenggara festival dan Pemerintah Negara Bagian Tamil Nadu menyangkal bahwa sapi-sapi itu diperlakukan kasar. Mereka justru menyebut festival Jallikattu sebagai bagian penting dari budaya dan identitas.
Keputusan pengadilan itu memicu protes luas di ibu kota Negara Bagian Chennai dan kota-kota besar lainnya. Pemerintah negara bagian mengeluarkan perintah eksekutif yang melampaui keputusan pengadilan di bawah tekanan sehingga Jallikattu tetap berjalan setahun kemudian.(AFP/ADH)