Nomo Koeswoyo genap berusia 80 tahun pada 21 Januari lalu. Dengan rambut memutih yang digelung, awak band Koes Bersaudara itu masih tampak segar. Nomo setiap hari menyapu halaman rumahnya yang luas di Magelang, Jawa Tengah. Dia membabat rumput, membakar sampah, bahkan masih kuat naik turun lembah sungai yang berada di belakang rumahnya.
”Kawan-kawan seangkatanku sudah tidak ada semua. Kuncinya tiada lain mensyukuri segala pemberian-Nya,” kata Nomo yang ditemui Kompas di Magelang, akhir pekan lalu. Nomo adalah pemain drum dalam Koes Bersaudara, band keluarga Koeswoyo bentukan tahun 1962 yang berawak Tony, Yon, dan Yok.
Anak-anak Nomo, yaitu Chicha, Helen, dan Reza, berencana merayakan hari jadi ayah mereka itu di Magelang. Sejak tahun 1997, Nomo tinggal di Magelang. Dianggap sebagai sesepuh, rumah Nomo tidak pernah sepi tamu, termasuk dari kalangan pejabat, politisi, dan para sahabat.
Nomo juga masih bernyanyi di acara-acara tertentu. Anak-anaknya sebenarnya sudah melarang Nomo tampil bernyanyi. Suatu kali Nomo dirawat di rumah sakit karena terserang demam berdarah. Seusai menjalani perawatan, ia langsung bergabung dengan anak-anak muda yang sedang berlatih band dan nyanyi.
”Chicha bilang, ’Papa sudah uzur, tidak usah nyanyi-nyanyi lagi’. Lha, tapi nyanyi itu obat buat saya, ha-ha...,” kata Nomo. (
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.