JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Negara Republik Indonesia melakukan mutasi terhadap 48 perwira tinggi dan menengah yang menduduki jabatan strategis menjelang pemilihan umum. Salah satunya ialah pergantian Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Pucuk pimpinan Polda Metro Jaya beralih dari Inspektur Jenderal Idham Azis kepada Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono. Idham menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya sejak Juli 2017, sedangkan Eddy menjabat sebagai Asisten Perencanaan Kapolri sejak Juni 2018.
Idham mendapatkan promosi jabatan sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri. Satu bintang akan bertambah di pundaknya. Idham menggantikan posisi Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto, sedangkan jabatan Asisten Perencanaan Kapolri akan diisi oleh Inspektur Jenderal Agung Sabar Santoso.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, mutasi yang dilakukan adalah hal yang biasa dalam tugas kepolisian. Mutasi menjadi bagian untuk memperkuat organisasi Polri. Selain itu, juga dalam rangka perpindahan tugas dan perpindahan wilayah atau lingkup tugas.
”Mutasi perwira tinggi ataupun kapolda tidak ada kaitannya dengan pemilu. Mutasi berfungsi untuk pembinaan karier bagi polisi yang dimutasi. Walaupun menjelang pemilu, mutasi hal yang biasa,” ucap Dedi yang dihubungi di Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Berdasarkan Surat Telegram Kapolri ST/188/I/KEP/2019 tertanggal 22 Januari 2019, Kapolri merotasi jabatan perwira tinggi dan perwira menengah Polri.
Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto dimutasi sebagai Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri. Arief menggantikan Komisaris Jenderal Unggung Cahyono yang menempati posisi baru sebagai Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri.
Komandan Korps Brimob Polri Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi dimutasi sebagai Asisten Operasi Kapolri. Posisi Rudi diisi oleh Inspektur Jenderal Ilham Salahudin.
Selain itu, sejumlah kapolda juga diganti. Inspektur Jenderal Hamidin dimutasi sebagai Kapolda Sulawesi Selatan. Hamidin menggantikan Inspektur Jenderal Umar Septono yang menjadi Wakil Inspektur Pengawasan Umum Polri. Brigadir Jenderal (Pol) Supratman menjadi Kapolda Bengkulu. Supratman menggantikan Brigadir Jenderal (Pol) Coki Manurung yang menjadi Widyaiswara Utmana Sespim Lemdiklat Polri.
Brigadir Jenderal (Pol) Suroto menjadi Kapolda Maluku Utara. Suroto menggantikan Brigadir Jenderal (Pol) M Naufal Yahya yang menjadi Waketbidkermadianmas STIK Lemdiklat Polri.
Tiga kapolres di wilayah hukum Polda Metro Jaya juga turut dimutasi. Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Roma Hutajulu dimutasi menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri. Roma digantikan oleh Komisaris Besar Harry Kurniawan. Harry sebelumnya menjabat Kapolres Metro Tangerang Kota. Posisi Hari digantikan oleh Komisaris Besar Abdul Karim.
Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Reza Arief Dewanto dimutasi sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Brigade Mobil Korbrimob Polri. Posisinya digantikan oleh Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto.
”Mutasi penting untuk penyegaran organisasi sehingga lebih solid dan kuat,” kata Dedi. (FRANSISKUS WISNU WARDHANA DHANY)