Rivo Kundimang (kanan) berlatih keras untuk sabuk WBC Internasional. Pertandingan ini penting bagi Rivo untuk memasuki jenjang tinju dunia. Rivo memegang gelar WBC Asia Youth kelas ringan didampingi promotornya Martin Daniel, November 2018.
JAKARTA, KOMPAS - Rivo Kundimang berjuang keras untuk merebut gelar lowong di kelas ringan (63,5 kilogram) WBC Internasional. Petinju dari Navaz Boxing Camp itu tidak mau menyia-nyiakan kesempatan melangkah ke jenjang dunia. Disiplin latihan dijalani Rivo agar bisa menguasai ring di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 25 Februari 2019.
Rivo naik ring dalam pertarungan Indonesia Big Fight dengan promotor Martin Daniel. Juara WBC Youth Asia itu akan mengejar gelar lowong WBC Internasional melawan petinju Thailand. Pertandingan itu sekaligus memperebutkan sabuk emas presiden Joko Widodo.
"Saya ingin menjadi yang pertama mengoleksi sabuk presiden di tahun 2019. Pertandingan ini juga sangat penting karena gelar juara WBC Internasional itu sangat penting untuk ke jenjang dunia. Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini,” ungkap Rivo, Senin (21/01/2019).
Rivo memiliki catatan tanding menang-kalah-seri 8-0-1 dan pernah memukul KO empat lawannya. Pada bulan November 2018 lalu, Rivo menumbangkan petinju Thailand Girapan Boonpeng. Petinju kidal ini membuat Boonpeng tidak berkutik pada ronde pertama dari 10 ronde yang dijalani. Kemenangan itu menjadikan Rivo menyandang gelar jaura kelas ringan WBC Asia Youth.
Program latihan telah disiapkan sang pelatih Chris Rutinsulu. Chris ikut mendampingi Rivo merebut gelar WBC Asia Youth. Menurut Chris, Rivo bisa mencerna dengan baik setiap program yang diberikan. Jadwal latihannya setiap hari, pagi dan sore. Selain mempertajam teknik, Rivo digembleng dengan latihan fisik yang keras.
Rivo diwajibkan lari 3 kilometer serta sprint 100 meter bolak balik lima kali, dan latihan otot leher dengan beban 10 kilogram, memukul sansak selama 10 ronde, melakukan tinju bayangan dengan memegang barbel dan lain-lain. Durasi latihan setiap pagi dan sore adalah dua jam.
“Setiap Sabtu Rivo menjalani latih tanding bersama petinju-petinju yang sudah punya prestasi di Asia,” kata Chris. Ia menyebut nama-nama petinju juara WBC Asia seperti, Ilham Loisa, Michael Manoppo, dan Ahmad Lahijab.
Promotor Martin Daniel mengatakan, ia menerapkan disiplin keras untuk menempa Rivo. Rivo tidak hanya disiplin berlatih tetapi juga disiplin menerapkan pola makan. “Di sini saya menyiapkan makanan sesuai standar gizi yang disusun ahli gizi,” kata Martin. Ia mengatakan Navaz Boxing Camp ia khususkan untuk para petinju yang mau menjalani disiplin karena sasana milik Martin ini ingin mencetak petinju kelas dunia.
Sebelum Indonesia Big Fight, Martin telah menggelar 11 pertandingan tinju profesional dengan tajuk Jakarta Big Fight. Tahun lalu ia berhasil mencetak petinju wanita Indonesia pertama, Velmy Sumahe sebagai juara WBA Asia 2018. Velmy menang angka dari petinju Thaiand Rochnarongnoi Sithsaithong.
Indonesia Big Fight dirancang untuk menampilkan 25 partai dalam satu hari. Ajang yang menampilkan pertarungan terbanyak di Indonesia ini akan tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).