Desa-desa di Borobudur Makin Kreatif Membuat Paket Wisata Baru
Oleh
regina rukmorini
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Desa-desa di kawasan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, saat ini mulai berinisiatif membuat paket wisata baru. Pembuatan paket wisata baru tersebut merupakan kerja sama dua desa atau lebih dan bersifat lintas desa.
Perkembangan ekonomi di kawasan Borobudur tampaknya akan makin kencang. Apalagi banyak aktivitas yang diselenggarakan di kawasan itu terbukti telah meningkatkan perputaran uang karena banyak wisatawan yang membelanjakan uangnya untuk membeli suvenir dan kuliner lokal. Mereka juga umumnya kini mulai menginap di hotel atau homestay di sekitar Borobudur.
Kamidi, kepala Desa Kenalan di Kecamatan Borobudur, mengatakan, dengan paket wisata ini, diharapkan setiap wisatawan yang datang bisa lebih banyak berjalan-jalan, mengeksplorasi segala potensi di desa.
”Dengan membuat paket dan mengenalkan potensi desa ini, kami berharap setiap wisatawan yang datang tidak semata-mata terfokus mengunjungi Candi Borobudur,” ujarnya, Rabu (23/1/2019).
Kamidi mengatakan, paket wisata yang baru tersebut dibuat atas kerja sama dengan Desa Majaksingi. Paket tersebut merupakan wisata yang diikuti rombongan terdiri dari 30 orang.
Dimulai dengan menyaksikan pemandangan matahari terbit di salah satu bukit di Desa Majaksingi, aktivitas wisata dilanjutkan dengan menjelajahi obyek wisata alam dan sentra kerajinan di Desa Kenalan. Biaya ditetapkan Rp 200.000 per orang dan pendapatan yang masuk langsung dibagi rata di antara dua desa.
Kamidi mengatakan, pihaknya juga sudah mencoba membuat paket wisata serupa dengan bekerja sama dengan Desa Giritengah dan Karanganyar. Pendapatan yang diperoleh pun dibagi rata untuk tiga desa.
Selain dapat menarik minat kunjungan wisatawan, paket wisata baru ini perlu dibuat sebagai upaya promosi untuk lebih mengenalkan desa-desa yang terletak jauh dari candi seperti Desa Kenalan. Desa Kenalan berjarak 8 kilometer dari Candi Borobudur dan berjarak sekitar 3 kilometer dari daerah Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo.
Windarmoko, Kepala Desa Karanganyar, mengatakan, sebelumnya, atas permintaan sebuah biro travel, Pemerintah Desa Karanganyar sempat membuat paket wisata baru, bekerja sama dengan Desa Karangrejo dan Desa Candirejo. Namun, karena para wisatawan, peserta paket wisata tersebut, merasa puas, dirinya berencana membuat dan menjual paket wisata bersama ini.
”Dengan membuat paket-paket wisata yang banyak obyek ini, kami berharap, ke depan, masyarakat luas pun akan tahu bahwa berwisata ke kawasan Borobudur tidak cukup dilakukan dalam satu hari saja,” ujarnya.
Dengan upaya ini pula, menurut dia, maka lama kunjungan wisatawan akan bertambah. Kabupaten Magelang, terutama kawasan Borobudur, tidak sekadar menjadi tempat yang dikunjungi sesaat, namun dapat menjadi tujuan utama wisata.
Paket-paket wisata baru ini, menurut dia, juga perlu dibuat untuk menyambut banyaknya wisatawan yang akan datang dari bandara baru di Kabupaten Kulon Progo.
Camat Borobudur Nanda Cahyadi Pribadi mengatakan, isu tentang pembukaan bandara baru di April 2019 sontak mendorong 20 desa di Kecamatan Borobudur mulai berbenah dan menggali potensi desanya masing-masing.
Desa Giripurno, desa yang menjadi sentra peternakan kambing peranakan Ettawa, kini mulai menunjukkan upaya berbenah dengan mulai berinovasi membuat keju dari susu kambing. Upaya pengolahan susu menjadi keju ini dilakukan dengan melibatkan seorang pakar dari Yogyakarta.
Ke depan, menurut dia, diharapkan inovasi baru akan terus bermunculan di desa. ”Saya terus mengimbau desa untuk saling bersaing menarik wisatawan dengan menonjolkan potensi masing-masing,” ujarnya.