Mahasiswa IAIN Palu Masih Kuliah di Tenda Enam Bulan ke Depan

PALU, KOMPAS — Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Palu, Sulawesi Tengah, dalam enam bulan ke depan masih tetap berkuliah di tenda-tenda darurat. Perbaikan gedung kuliah yang hancur akibat terjangan tsunami baru akan selesai pertengahan tahun mendatang.

Di kompleks kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Rabu (23/1/2019), terlihat sejumlah tenda yang didirikan di antara gedung yang hancur diterjang tsunami. Tenda-tenda itu berdinding papan dan bambu. Tenda itu terdiri atas beberapa ruangan memanjang. Lantai tenda berupa paving block. Atap tenda dari terpal dengan tinggi 3-4 meter dari lantai. Aktivitas perkuliahan tidak tampak di tenda-tenda karena baru selesai ujian semester.

KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Tampak deretan ruang kelas darurat yang dipakai mahasiswa IAIN Palu, Sulteng, Rabu (23/1/2019). Perkuliahan dilakukan di tenda-tenda tersebut karena gedung kampus hancur diterjang tsunami.

”Sejauh ini aktivitas kuliah masih berjalan lancar. Meskipun kalau menjelang siang di dalam tenda terasa sangat panas,” kata Suci (18), mahasiswa Fakultas Syariah Ekonomi Islam, saat ditemui di dalam salah satu ruang tenda semipermanen, Rabu.

Kampus IAIN Palu yang terletak di Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Palu, rusak parah akibat tsunami pada 28 September 2018. Sebagian besar gedung bolong di bagian bawah. Tiang penyangganya pun hancur akibat terjangan tsunami. Kampus itu tak jauh dari bibir pantai Teluk Palu.

Perkuliahan di tenda dimulai tiga minggu setelah gempa bumi yang disertai tsunami empat bulan lalu. Suci mengatakan, belum ada pengumuman dari pihak kampus tentang batas waktu belajar di tenda.

KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Kondisi salah satu ruang kuliah di tenda-tenda dururat di kampus IAIN Palu, Sulteng, Rabu (23/1/2019).

Muhammad Hajiji dari Bagian Hubungan Masyarakat IAIN Palu menyatakan, perkuliahan di tenda masih dilanjutkan dalam enam bulan ke depan. Perbaikan gedung ditargetkan rampung memasuki tahun ajaran baru.

Rektor IAIN Palu Sagaf S Pettalongi menuturkan, kelas semipermanen yang kini ada berjumlah 60 unit. Ruang itu belum termasuk dengan ruang sekolah dasar di bagian timur kampus yang bisa digunakan untuk kuliah pada sore hari.

Ia menyatakan, semua pihak diharapkan tak menurun motivasinya untuk memberikan pelayanan terbaik dalam penyelenggaraan perkuliahan di IAIN Palu.

KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Kondisi salah satu gedung di kompleks IAIN Palu, Sulteng, Rabu (23/1/2019). Kampus itu rusak berat karena diterjang tsunami pada 28 September 2018.