JAKARTA, KOMPAS — Penutupan jalur 10 di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, tidak hanya berdampak pada keterlambatan perjalanan kereta rel listrik dari stasiun itu. Penutupan jalur 10 juga menyebabkan pengalihan jalur KRL sehingga banyak penumpang kebingungan dan nyaris naik kereta tujuan lain.
Jalur 10 di Stasiun Manggarai ditutup selama 45 hari untuk pengerjaan jalur ganda mulai Rabu (23/1/2019). Proses pemasangan box girder atau bentangan penghubung antarpilar penyangga jalur rel layang akan berlangsung sampai 10 Maret 2019. Selama proses itu, jalur 10 tidak difungsikan. Jalur ini biasa digunakan KRL rute Jakarta Kota/Angke/Jatinegara-Bogor.
Penumpang KRL tujuan Depok atau Bogor dipindahkan ke jalur 8, 5, dan 4. Selama ini, jalur 4 digunakan untuk KRL rute Jakarta Kota-Bekasi/Cikarang dan digunakan juga untuk KA jarak jauh.
Adapun jalur 5 dipakai KRL Bogor/Depok-Jatinegara dan Bogor/Depok-Jakarta Kota, sedangkan jalur 8 dipakai KRL tujuan Depok/Bogor.
Kamis (24/1/2019), Kompas menggunakan KRL K118973 tujuan akhir Stasiun Bogor. Kereta berangkat Stasiun Palmerah pukul 09.30 dan tiba di Stasiun Manggarai pukul 10.04. Kereta masuk di jalur 8 stasiun itu. Sebelum masuk Stasiun Manggarai, terjadi dua kali proses menunggu pergantian jalur. Proses itu memakan waktu 13 menit.
Di perjalanan ada pengumuman dari petugas bahwa mulai Rabu, KRL tujuan Depok/Bogor dipindahkan ke jalur 8, 5, dan 4, sedangkan jalur lain tidak mengalami perubahan.
Di Stasiun Manggarai, tepatnya di jalur 4, seorang petugas bernama Wiyanto menggunakan pengeras suara menginformasikan kepada penumpang tentang jalur masuk kereta. Berulang kali penumpang diingatkan agar tidak salah naik.
”Pengumuman akan disampaikan berulang-ulang. Banyak penumpang yang kebingungan. Pengumuman seperti ini dilakukan sampai pemasangan box grider di jalur 10 tuntas,” ujar Wiyanto.
KRL tujuan Bekasi tersedia di jalur 2 atau 4 secara bergantian. KRL tujuan Jatinegara tersedia di jalur 5, sedangkan KRL tujuan Bogor tersedia di jalur 4 atau 8.
Kebingungan dan nyaris salah naik banyak terjadi pada penumpang tujuan Stasiun Bekasi yang menunggu di jalur 4. Hal itu disebabkan oleh jalur yang juga digunakan untuk KRL tujuan Depok/Bogor. KRL tujuan Depok/Bogor frekuensinya lebih sering di jalur itu, sedangkan KRL tujuan Bekasi lebih sering di jalur 2. Banyak penumpang yang belum tahu akan hal tersebut.
Kebingungan dan nyaris salah naik banyak terjadi pada penumpang tujuan Stasiun Bekasi yang menunggu di jalur 4. Hal itu karena jalur juga digunakan untuk KRL tujuan Depok/Bogor.
Wati (47), ibu rumah tangga. Penumpang yang berangkat dari Stasiun Angke menuju ke Stasiun Bekasi, sempat kebingungan karena jalur 4 juga digunakan untuk KRL tujuan Depok/Bogor.
”Bingung karena perubahan jalur. Mau naik padahal tujuan beda. Untung ada petugas yang menginformasikan lewat pengeras suara. Kalau terburu-buru, banyak orang salah naik,” kata Wati.
Rudi Sianturi (44), karyawan swasta, menyebutkan, perubahan jalur membuat penumpukan penumpang tujuan Depok/Bogor dan Bekasi di jalur 4. Penumpang harus bertanya karena perubahan jalur dapat terjadi sewaktu-waktu.
Banyak penumpang hampir salah naik kereta di jalur 4. Hal itu terjadi karena penumpang terburu-buru. Tidak sedikit pula yang harus bertanya kepada petugas yang mengumumkan perubahan jalur.
Selain itu, petugas keamanan di stasiun turut membantu penumpang dengan menginformasikan perubahan jalur. (FRANSISKUS WISNU WARDHANA DHANY)