JAKARTA, KOMPAS — Modalku, penyelenggara layanan pinjam-meminjam uang antarpihak berbasis teknologi informasi, hingga kini menyalurkan Rp 2,2 triliun bagi usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia. Kondisi ini dinilai menggambarkan kebutuhan dan respons pasar yang tinggi di Indonesia terhadap pembiayaan UMKM.
”Sudah tiga tahun Modalku ada di Indonesia. Total sudah Rp 4 triliun yang kami salurkan di Indonesia, Singapura, dan Malaysia,” kata Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya pada acara temu media dalam rangka ulang tahun ke-3 Modalku di Jakarta, Rabu (23/1/2019).
Reynold mengatakan, dana Rp 2,2 triliun bagi UMKM di Indonesia tersebut disalurkan dalam lebih dari 150.000 pinjaman.
”Harapan kami, di tahun keempat ini kami bisa tumbuh dengan layanan lebih prima, lebih cepat, dan lebih terarah demi melayani UMKM dan meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia,” katanya.
Co-Founder dan COO Modalku Iwan Kurniawan menambahkan, Modalku juga dipercaya Kementerian Keuangan untuk menjadi mitra distribusi surat utang negara.
”Kami juga mendapat dukungan Askrindo. Kami ingin meningkatkan perlindungan konsumen di industri teknologi finansial,” ujarnya.
Melalui kerja sama tersebut, pinjaman di industri teknologi finansial mendapat asuransi atau penjaminan dari Askrindo. Penjaminan ini penting untuk meningkatkan perlindungan bagi konsumen.
Iwan mengatakan, di bidang perdagangan elektronik atau e-dagang, Modalku juga bekerja sama dengan Tokopedia dalam bentuk Saldo Prioritas. ”Ini adalah produk pinjaman bagi penjual dalam jairngan di Indonesia untuk memperlancar arus kas,” katanya.
Selama ini penjual yang sudah mengirim barang biasanya harus menunggu dana atau pembayaran dari pelanggan. Saldo Prioritas memungkinkan penjual mendapat dana lebih awal melalui proses aplikasi. Menurut Iwan, Modalku akan lebih fokus pada e-dagang. (CAS)