Teater adalah seni pertunjukan, yang di dalamnya berpadu beragam jenis seni, mulai dari sastra, musik, tari, tarik suara, hingga seni visual. Teater juga menjadi tempat disampaikannya ide-ide. Setiap pertunjukan teater merupakan refleksi dari kehidupan. Di dalamnya ada konflik dan karakter, ada cerita dan pesan yang ingin disampaikan. Penonton diberikan kesempatan untuk menginterpretasi dan mengevaluasi setiap yang mereka tonton di teater. Pertunjukan teater beragam, mulai dari drama, opera, balet, pertunjukan boneka, hingga pantomim.
Masuknya seni teater ke Rusia tergolong telat dibandingkan di negara-negara Eropa lainnya. Meski demikian, sejak abad XI, masyarakat Rusia sudah mengenal skomorokhi. Mereka adalah pemain teater jalanan yang terdiri atas penari dan penyanyi yang memainkan permainan rakyat, menyanyikan lagu yang disertai humor, serta melakukan atraksi yang tak jarang melibatkan beruang. Namun, keberadaan mereka ditentang Tsar dan pihak Gereja Ortodoks Rusia.
Dalam perkembangannya, keberadaan mereka dilarang sama sekali karena pertunjukan tersebut dianggap berkaitan dengan tradisi pagan. Teater ala Eropa Barat baru diperkenalkan di Rusia pada paruh kedua abad XVII. Umumnya pertunjukan-pertunjukan di awal masuknya teater ke Rusia didominasi karya-karya seniman Eropa Barat. Baru pada abad XIX karya-karya seniman Rusia mulai ditampilkan di panggung teater dan terus berkembang sehingga karya-karya klasik Rusia tersebut bisa dinikmati hingga hari ini.
Masyarakat Rusia gemar mengunjungi teater. Tiket teater mesti dipesan jauh-jauh hari karena cepat habis terjual. Untuk membeli tiket teater, setidaknya harus dilakukan sebulan atau dua bulan sebelum pertunjukan. Di Moskwa, ibu kota Rusia, tiket pertunjukan di teater-teater terkenal, seperti di Teater Bolshoy, Teater Maliy, Teater Istana Kremlin, Teater di Taganka, danTeater Yugo-Zapadnaya, selalu banyak terbeli walau harganya bisa ribuan, bahkan puluhan ribu rubel.
Teater yang paling terkenal di Rusia adalah teater Bolshoy di Moskwa. Teater yang menjadi tempat pertunjukan balet dan opera ini menjadi saksi kemajuan pesat seniman teater sejak akhir abad XIX. Pada tahun-tahun tersebut mulai ditampilkan ”Lebedinnoye ozero” (Danau Angsa), ”Spyashchaya krasavitsa” (Putri Tidur), dan ”Shchelkunchik” (Si Boneka Pemecah Kacang) dengan iringan musik oleh Chaykovsky. Karya-karya tersebut kemudian menjadi simbol balet Rusia yang hingga saat ini dianggap sajian wajib di Teater Bolshoy.
Pada 1899 Teater Bolshoy menampilkan master balet terkenal AA Gorsky. Pada abad XX teater ini juga menampilkan balerina-balerina terkenal, seperti Galina Ulanova, Maiya Plisetskaya, dan Yekaterina Maksimova, serta penari terkenal lainnya, seperti Nikolay Fadeyechev dan Vladimir Vasiliyev. Di panggung opera juga muncul tokoh teater terkemuka, seperti Sergey Lemeshev, Ivan Kozlovsky, Irina Arkhipova, dan Yelena Obraztsova.
Pada tahun-tahun berikutnya teater ini menjadi tempat berkaryanya seniman terkenal, seperti sutradara BA Pokrovsky, konduktor YF Svetlanov, serta master balet YN Grigorovich, yang namanya sering dikaitkan dengan perkembangan balet Moskwa di kuartal pertama abad XX. Memasuki abad XXI banyak pertunjukan yang diperbarui, pertunjukan dari sutradara teater dan master balet terkenal, serta pertunjukan solo dan kelompok teater dari mancanegara. Teater Bolshoy dijadikan simbol seni dan budaya di Rusia.
Kini terdapat lebih dari 600 gedung teater di seluruh penjuru Rusia. Teaternya pun bermacam-macam, mulai dari bangunan teater bersejarah yang dibangun ratusan tahun lalu hingga teater kontemporer yang bersifat eksperimental, teater tradisional dan modern, teater musikal dan drama, teater anak hingga teater populer. Teater-teater Rusia tidak hanya menampilkan pertunjukan dari aktor lokal, tetapi sering dijumpai pertunjukan yang melibatkan seniman terkemuka dunia serta sering didapati acara festival berskala internasional.
Tahun teater
Belum lama ini Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan Dekrit Presiden dan menetapkan tahun 2019 sebagai tahun teater. Serangkaian program yang bersifat nasional ataupun internasional kini secara serentak mulai dilaksanakan di Rusia, seperti Olimpiade Teater, Proyek Budaya dan Pendidikan ”Teater untuk Anak”, maraton teater di seluruh wilayah Rusia yang dimulai dari Vladivostok dan berakhir di Kaliningrad, Festival Topeng Emas ke-25, Festival Teater Internasional Chekhov XIV, dan pembukaan cabang Akademi Negara Teater Maliy di Kogalym.
Selain itu, pada Festival Teater Musim Panas nanti, teater-teater di daerah pinggiran dan kota kecil lainnya menyiapkan forum tematik yang memfasilitasi pertemuan, seminar, serta pelatihan dari tokoh teater Rusia terkemuka. Selain itu, akan ada banyak pertunjukan terbaru yang dijadwalkan ditampilkan secara perdana di tahun ini.
Untuk mendukung program tahun teater ini, Pemerintah Rusia juga membuat situs khusus beralamat 2019.culture.ru yang menyajikan informasi dan program acara yang telah disetujui Kementerian Kebudayaan Rusia. Di dalamnya juga terdapat informasi tentang mitra dan dokumen resmi serta siaran daring, berita, juga materi menarik tentang teater yang ada di Rusia. Dengan program ini, Pemerintah Rusia berupaya mengembangkan teater sehingga bisa terus hidup di masyarakat.
Program seperti ini tentunya baik ditiru mengingat perkembangan seni teater di Indonesia masih terseok-seok karena kurangnya dukungan pemerintah. Jumlah gedung teater dan sekolah teater yang masih sedikit berbeda jauh dengan Rusia yang hampir di setiap kotanya terdapat teater. Belum lagi semangat menonton teater di masyarakat kita yang masih kurang karena belum kuatnya kesadaran akan pentingnya kesenian ini. Padahal, teater tak hanya memiliki fungsi hiburan, tetapi juga fungsi edukatif yang dapat menambah wawasan serta bisa memperhalus rasa dan jiwa.
Maulana Yodha Permana
(Mahasiswa S2 Filologi Rusia, Institut Bahasa Rusia A. S. Pushkin, Moskwa, Rusia)