JAKARTA, KOMPAS - Ingatan akan momen juara memotivasi Anthony Sinisuka Ginting untuk mengeluarkan penampilan terbaik di turnamen bulu tangkis Daihatsu Indonesia Masters 2019. Anthony berharap dapat mempertahankan gelar juara yang diraihnya di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 2018.
Pada Kamis (24/1/2019), Anthony dipastikan melaju ke perempat final setelah mengalahkan tunggal putra China, Zhao Junpeng, 21-15, 21-12. Kemenangan Anthony diikuti rekan sepelatnas, Jonatan Christie, dengan menaklukkan unggulan kedua yang juga berasal dari China, Shi Yuqi, 22-20, 21-6.
Anthony mengatakan, secara keseluruhan dia puas bisa bermain lebih baik dan percaya diri dari lawan. Rasa percaya diri itu timbul karena dia berusaha mengenang momen juara di Indonesia Masters 2018.
“Saya berusaha mengingat-ingat kembali permainan saya tahun lalu, apa yang membuat saya bermain bagus. Kuncinya adalah menikmati permainan dan tampil tanpa beban,” kata Anthony.
Namun, Anthony juga tidak ingin gelar itu membebani pikirannya sehingga akan merusak penampilan. Pemain dengan peringkat ketujuh dunia itu ingin fokus menghadapi setiap pertandingan dan berusaha menampilkan yang terbaik.
Dalam laga yang bergulir selama 41 menit, Anthony dengan mudah mengalahkan Zhao. Dia bermain percaya diri sehingga membuat lawannya tertekan.
Setelah merebut gim pertama, Anthony bermain semakin yakin di gim kedua. Pada gim ini, tak sekalipun Zhao bisa memepet perolehan poin Anthony. Setelah unggul 8-7, Anthony bahkan bisa mengumpulkan enam poin berturut-turut sehingga unggul 14-7. Anthony tak terkejar hingga babak kedua berakhir.
Pada perempat final, laga “panas” akan terjadi dengan pertemuan Anthony dan Kento Momota. Pemain Jepang peringkat pertama dunia itu menang atas Hans-Kristian Solberg Vittinghus (Denmark), 21-18, 22-20. Laga tersebut, bersama sejumlah laga perempat final lainnya, akan disiarkan secara langsung oleh Kompas TV, Jumat (24/1) mulai pukul 13.00 WIB.
Statistik pertemuan, 5-3, memperlihatkan keunggulan Momota. Tetapi, Anthony tak terbebani dengan angka tersebut. “Saya tidak mau berpikir yang macam-macam. Hal yang paling penting adalah badan harus pulih dulu, saya harus fokus bermain. Sebelum pertandingan saya juga akan berdiskusi dengan pelatih,” katanya.
Meski tertinggal dalam skor pertemuan, Antony memiliki kenangan manis dari kemenangannya atas Momota pada 2018. Dia menang atas Momota pada nomor individu Asian Games di tempat yang sama dengan pertemuan Jumat ini. Anthony juga mengalahkan Momota dalam perjalanan meraih gelar juara China Terbuka.
Sementara, Jonatan mengatakan, kunci kemenangan atas Shi Yuqi yang menjadi unggulan kedua adalah ketenangan. Ini pula yang membuatnya bisa memenangi gim pertama meski lawan membuat match point terlebih dulu, 18-20. Ditambah dukungan penonton yang mengisi sekitar tiga per empat dari 7.000-an kursi di Istora, Jojo merebut empat angka beruntun. Dengan menghindari permainan reli pada gim kedua, Jojo pun bisa menang dengan skor lebih telak.
“Pada hari ini, saya hanya berusaha lebih tenang dibandingkan babak pertama. Pada pertandingan pertama, saya sangat tegang. Saya pun bisa menang dua gim dari yang biasanya lebih banyak bertanding tiga gim melawan Shi Yuqi,” kata Jojo yang menyamakan statistik kemenangan menjadi 4-4 dengan Shi Yuqi. Salah satu kemenangan didapat dalam perjalanan untuk meraih medali emas Asian Games Jakarta-Palembang 2018, yaitu pada babak kedua.
Penasaran
Memori Asian Games 2018 akan dibawa ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, untuk melawan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon pada perempat final, Jumat ini. Kedua pasangan melaju ke babak delapan besar setelah mengalahkan rekan sepelatnas. Fajar/Rian menang atas Berry Angriawan/Hardianto, 21-18, 21-19, sementara Kevin/Marcus mengalahkan Wahyu Nayaka/Ade Yusuf Santoso, 21-14, 21-16.
Fajar/Rian selalu kalah dari Kevin/Marcus dalam dua pertemuan sebelumnya, termasuk dalam kekalahan dramatis di final Asian Games. Telah unggul, bahkan, menciptakan match point, mereka akhirnya kalah, 21-13, 18-21, 22-24.
“Kami penasaran untuk mengalahkan mereka, apalagi sudah hampir menang waktu Asian Games, di tempat ini juga. Besok akan berusaha lebih baik,” kata Fajar.
Berkaca dari kekalahan pada Asian Games, Fajar/Rian akan mencontoh kelebihan Kevin/Marcus yang meraih sembilan gelar juara pada 2018. Ganda berjulukan “Minions” itu pantang menyerah meski dalam keadaan tertinggal dalam perolehan skor. “Mereka selalu bisa membalikkan keadaan. Mental mereka kuat, itu harus kami contoh,” lanjut Fajar.