Moderator Debat Bukan Karni Ilyas dan Najwa Shihab
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Moderator debat presidensial kedua dipastikan bukan Karni Ilyas ataupun Najwa Shihab seperti yang selama ini beredar. Komisi Pemilihan Umum telah memutuskan moderator debat kedua adalah Anisha Dasuki dan Tommy Tjokro. Kedua moderator tersebut telah disetujui oleh perwakilan tim sukses kedua pasangan calon.
Selain moderator, KPU juga memutuskan sejumlah nama yang akan menjadi panelis dalam debat presidensial kedua yang diselenggarakan pada 17 Februari. Mereka berasal dari latar belakang akademisi dan aktivis. KPU pun memutuskan tidak lagi memberikan kisi-kisi pertanyaan yang telah disusun panelis kepada kedua pasangan.
Perwakilan tim sukses tiap pasangan calon presiden menegaskan telah menyepakati nama-nama panelis dan moderator yang ditentukan KPU. Selain itu, mereka juga menyepakati mekanisme baru KPU untuk tidak membocorkan pertanyaan yang disusun panelis kepada pihak mana pun sebelum pelaksanaan debat.
”Kami tidak mengajukan nama untuk moderator dan panelis. Dari awal kami telah sepakat hanya memberikan komentar saja siapa nama yang diajukan,” kata Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Aria Bima, dalam rapat persiapan penyelenggaraan debat presidensial kedua di kantor KPU, Jakarta, Jumat (25/1/2019).
Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso. Menurut dia, BPN menyetujui moderator yang ditunjuk KPU karena rekam jejaknya dalam menjadi moderator Pilkada 2018.
”Nama-nama calon moderator yang kemarin beredar itu tidak resmi dan belum pernah disampaikan dalam forum resmi. Kemudian TV penyelenggara mengajukan kedua moderator tersebut. Kami pun cukup senang dan menyetujui karena dua moderator pernah memimpin debat pilkada sebelumnya,” ucap Priyo.
Anisha dan Tommy merupakan moderator pada debat terbuka pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018. Anisha menjadi moderator debat Pemilihan Gubernur Jawa Barat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur. Sementara Tommy pernah menjadi moderator debat Pilgub Jawa Tengah.
Kedua moderator tersebut akan memandu debat presidensial kedua bertema energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup, dan infrastruktur. Debat diselenggarakan pada 17 Februari di Hotel Fairmount, Jakarta, dan disiarkan langsung oleh empat stasiun televisi, yakni RCTI, Global TV, MNC TV, dan iNews TV. Adapun peserta debat hanya diikuti oleh kedua capres, Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Sementara itu, terkait panelis debat, Ketua KPU Arief Budiman menyampaikan, panelis dipilih berlatar belakang akademisi dari sejumlah perguruan tinggi, antara lain Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Bandung, dan Institut Pertanian Bogor. KPU juga menunjuk panelis berlatar aktivis dari organisasi lingkungan dan lembaga swadaya masyarakat.
Meski demikian, Arief masih enggan menyebut nama-nama dari panelis yang telah ditunjuk KPU. Hal ini karena pihaknya masih menunggu persetujuan akademisi dan aktivis tersebut untuk menjadi panelis debat kedua.
”Kami telah menyampaikan kepada setiap pihak untuk ikut melihat rekam jejak dari para panelis. Beberapa nama sudah dalam daftar, tetapi baru akan disebutkan setelah beliau dikonfirmasi dan menyatakan bersedia,” kata Arief.
Soal keputusan KPU untuk tidak lagi memberikan kisi-kisi pertanyaan yang telah disusun panelis kepada kedua pasangan, menurut Arief, diambil melalui evaluasi dan berbagai masukan dari sejumlah pihak. Salah satunya masukan dari kedua tim sukses setiap pasangan.
Arief menegaskan, KPU akan menjamin pertanyaan yang telah disusun panelis tidak akan dibocorkan ke pihak mana pun sebelum debat dilaksanakan, termasuk kedua pasangan.
”Untuk menjamin pertanyaan tidak bocor, bisa dilakukan dengan cara sumpah atau surat pernyataan. Dalam surat pernyataan juga sudah ada syaratnya bahwa panelis harus profesional, berintegritas, dan independen,” ungkapnya.