Al AIN, SABTU – Juara bertahan Australia tersingkir dari Piala Asia 2019 saat melawan tuan rumah Uni Emirat Arab melalui gol tunggal Ali Mabkhout, di Stadiun Stadion Hazza Bin Zayed, Sabtu (26/1/2018). Selanjutnya, UEA akan menjalani laga ‘panas’ melawan Qatar, laga semifinal syarat bermuatan politik.
Gol yang dicetak Ali Ahmed Mabkhout pada menit ke-68 membawa UEA membalas kekalahan mereka atas Socceroos di semi final empat tahun lalu di Australia.
Mabkhout mencetak gol setelah memanfaatkan lemahnya umpan balik bek Milos Degenek ke kiper Mat Ryan. Pemain klub Al Jazira tersebut dengan mudah merebut bola yang tidak sampai ke kiper dan memasukkan bola ke gawang.
Satu gol ke gawang Australia merupakan gol kesembilan Mabkhout di dua edisi Piala Asia. Hal itu menempatkannya pada urutan ketiga dalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa bersama Naohiro Takahara dari Jepang.
Mabkhout masih bisa memperbaiki peringkatnya jika bisa mencetak gol lagi di laga semifinal melawan Qatar. Saat ini pencetak gol terbanyak masih dipegang legenda sepak bola Iran, Ali Daei, dengan 14 gol, dan disusul Lee Dong-gook dari Korea Selatan dengan 10 gol.
Pemain Australia protes atas gol yang tercipta karena mereka menganggap Degenek telah dilanggar sebelumnya oleh Mohammed Abdulrahman. Namun, wasit asal Jepang Ryuji Sato tetap mengesahkan gol tersebut.
Pelatih Graham Arnold Australia menyatakan, meski permainan anak asuhnya sangat bagus dan banyak peluang yang tercipta, timnya harus kalah karena kesalahan pertahanan Degenek. Namun, ia tetap mendukung bek tengah berusia 24 itu untuk segera bangkit.
"Sepak bola bisa menjadi olahraga yang kejam. Jelas dia terluka saat ini tetapi saya akan memastikan bahwa dia baik-baik saja. Dia anak yang fantastis, profesional yang fantastis, dan memiliki masa depan yang panjang dengan tim nasional Australia," kata Arnold seusai laga.
Meski Degenek mengakui kesalahan yang berujung kekalahan, ia merasa harus tetap mengangkat kepalanya. Ia tidak terlalu merasa menyesal untuk diri sendiri, melainkan untuk negara dan rekan satu tim nasional karena harus mengakhiri turnamen akibat kesalahan dirinya.
“Itulah hidup. Saya harus menghadapinya. Saya pernah mengalami situasi seperti ini sebelumnya, kamu belajar, kamu tumbuh, kamu terus maju. ” katanya.
Itulah hidup. Saya harus menghadapinya. Saya pernah mengalami situasi seperti ini sebelumnya, kamu belajar, kamu tumbuh, kamu terus maju.
Sementara itu, pelatih UEA Alberto Zaccheroni mengatakan, anak asuhnya menunjukan karakter kuat dalam pertahanan, serangan, dan berjuang dengan baik selama pertandingan. Pelatih asal Italia itu juga memuji Mabkhout mampu mengukir sembilan gol di piala asia dan masuk daftar pencetak gol terbanyak.
“Semua orang tahu dia adalah striker berkaliber tinggi. Golnya sangat penting dan membalikkan seluruh pertandingan,” ujar mantan pelatih Inter Milan dan Juventus itu.
Mabkhout mengemukakan, sejak awal tim UEA tidak memiliki ambisi untuk bermain sepak bola yang menarik. "Jika itu datang dengan kemenangan, tidak apa-apa. Yang penting bagi kita adalah untuk mendapatkan hasil. Hal-hal lain tidak penting," kata dia.
Laga panas
Uni Emirat Arab dan Qatar akan bertemu di semifinal Piala Asia setelah mereka menyingkirkan dua negara favorit juara. Diprediksi laga ini akan berlangsung panas karena ada muatan politis.
Sejak Juni 2017, Uni Emirat Arab bersama Arab Saudi, Bahrain, dan Mesir, melancarkan boikot ekonomi dan diplomatik Qatar. Negara-negara itu menuduh Qatar mendukung terorisme. Namun, Qatar membantah hal tersebut.
Baca juga: Gol Spektakuler Antarkan Qatar Masuk Semifinal Kali Pertama
Qatar, negara tuan rumah Piala Dunia 2022, mencapai empat besar pada turnamen benua Asia untuk pertama kalinya dengan mengalahkan juara dua kali Korea Selatan 1-0. Qatar adalah paket kejutan turnamen, mencetak 12 gol tanpa kebobolan dengan meraih lima kemenangan beruntun. (AP/AFP/REUTERS/AGUIDO ADRI)