Pemerintah Kabupaten Pesawaran berniat mengembangkan durian lokal sebagai produk pertanian unggulan. Dalam jangka panjang diharapkan buah itu bisa diekspor.
PESAWARAN, KOMPAS Kabupaten Pesawaran, Lampung, berupaya mengembangkan durian menjadi buah unggulan daerah. Pada tahap awal, pemkab bekerja sama dengan PT Great Giant Food menggelar kontes untuk mencari bibit unggul durian lokal.
Kontes durian pertama di Pesawaran itu dilaksanakan di lapangan Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Jumat (25/1/2019). Kontes diikuti 120 peserta. Acara berlangsung meriah dan disaksikan ratusan warga yang ingin mencicipi berbagai durian lokal.
Saparudin (60), warga Desa Wiyono, Gedong Tataan, mengatakan, dia mengikutsertakan durian dari kebunnya di kontes itu. Ia bangga, meski tidak menang, buah duriannya disukai juri dan warga yang ikut mencicipi. ”Saya lihat, durian milik saya habis,” katanya.
Paiman, warga Desa Sungai Langka, senang karena duriannya masuk dalam lima besar kategori durian terbaik. Dia tidak tahu varietas durian miliknya. Yang jelas pohonnya berusia lebih dari 20 tahun. Durian lokal itu rasanya manis dan daging buahnya tebal.
Setiap musim durian, petani bisa mendapat Rp 5 juta-Rp 7 juta dari hasil panen. Agri Product Director PT Great Giant Food Fauzan menilai, Kabupaten Pesawaran punya berbagai varietas durian lokal yang baik. Karena itu, pihaknya tertarik bekerja sama dengan pemkab guna mengembangkan durian asal Pesawaran.
”Durian sangat potensial dikembangkan. Dari sisi rasa, variasinya banyak. Ada yang rasanya sangat manis, ada yang agak pahit. Ada pula durian yang aromanya kuat dan warnanya mencolok,” kata Fauzan yang juga menjadi juri.
Aspek yang diperhatikan dalam penjurian, antara lain rasa, daging buah, aroma, dan kulit. Durian unggul punya rasa manis dan berlemak. Bentuk buahnya bulat, daging tebal, dan bijinya kecil. Aromanya segar.
Dalam kontes itu, juri memilih lima jenis durian terbaik. Selanjutnya, tim akan meninjau pohon durian untuk mengetahui produktivitasnya. Usia pohon durian juga menjadi pertimbangan dalam pengembangan durian. ”Pohon durian yang berusia puluhan tahun menandakan pohon tahan serangan hama,” ujar Fauzan.
Kerja sama
Menurut Fauzan, durian merupakan buah sangat spesifik. Durian yang tumbuh subur di satu daerah belum tentu bagus jika ditanam di daerah lain. Karena itu, pengembangan durian lokal Pesawaran harus dilakukan di lokasi yang sama.
”Kami akan mendampingi dan bekerja sama dengan petani dalam pengembangan durian. Kami memiliki kebun khusus pengujian durian. Bibit-bibit durian lokal unggulan dari sejumlah daerah dibawa ke sana untuk diteliti dan dikembangkan,” ujarnya.
Dalam jangka panjang, durian asal Pesawaran diharapkan dapat menembus pasar ekspor. Hal itu sangat mungkin mengingat semakin banyak orang di luar negeri yang menyukai durian, termasuk asal Indonesia.
Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengatakan, jenis durian lokal unggulan di wilayahnya, antara lain durian tembaga dan durian mentega. Ia berharap kontes durian lokal membuat petani bersemangat menanam durian. Apalagi, durian meningkatkan perekonomian petani kecil. Pemkab akan menggelar kontes durian di desa lain.
”Kami minta agar setiap desa fokus mengembangkan buah lokal. Selain menjadi komoditas untuk dijual, desa bisa menjadi destinasi wisata sehingga mendapat nilai tambah,” katanya.(VIO)