JAKARTA, KOMPAS - Calon presiden 01 Joko Widodo menerima dukungan dari masyarakat adat Dayak. Sementara calon presiden 02 Prabowo Subianto menerima dukungan dari Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia.
Deklarasi dukungan terus diterima dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden peserta Pemilu 2019 dari berbagai elemen masyarakat. Menyambut dukungan ini, para kandidat menyatakan optimismenya menyambut pemungutan suara pada 17 April.
Pada Sabtu (26/1/2019), di Jakarta, calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo menerima dukungan dari masyarakat adat Dayak. Sementara capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menerima dukungan dari Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia (APTSI). Saat menerima dukungan itu, Jokowi dan Prabowo tidak didampingi oleh calon wakil presiden mereka.
Dalam sambutan saat menyampaikan deklarasi dukungan, Ketua Umum APTSI Alfian Usman, alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB), mengatakan, ”Kami alumni perguruan tinggi dari Sabang sampai Merauke mengaku tumpah darah Indonesia untuk Indonesia. Kita memang tidak muda lagi, tetapi jiwa kita semangat untuk memenangkan Prabowo-Sandiaga yang juga akan memimpin pasukan anak muda,” ucapnya dalam acara yang digelar di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah ini.
Anggota APTSI yang hadir dalam acara itu berasal dari sejumlah perguruan tinggi, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Bandar Lampung, Universitas Andalas, Universitas Syiah Kuala, dan Universitas Cenderawasih,
Setelah menerima deklarasi dukungan, dalam pidatonya Prabowo antara lain mengharapkan peran kaum intelektual dalam menghadirkan keadilan, kesejahteraan, dan kedaulatan bangsa.
”Kemarin, saya agak prihatin, sebelum saudara-saudara turun gunung, saya lihat kenapa kampus-kampus diam melihat ketidakadilan dan kezaliman. Alhamdulillah, hari ini saudara-saudara buktikan bahwa kampus-kampus di Indonesia telah mengambil sikap untuk berdiri bersama rakyat,” ucap Prabowo.
Ia menambahkan, perubahan besar dalam suatu peradaban bangsa selalu berasal dari para intelektual. ”Pendiri bangsa angkatan ’45, Bung Karno, lulusan pertama dari ITB. Mohammad Hatta, sarjana terpintar dari Sumatera Barat,” ujarnya.
”Saya semangat karena (didukung) saudara-saudara yang mewakili kaum intelektual,” katanya.
Optimistis
Jokowi menyatakan optimistis bisa mendapat suara terbanyak di Kalimantan. Hal itu disampaikan Jokowi saat menerima deklarasi dukungan dari masyarakat adat Dayak yang disampaikan dalam acara silaturahmi nasional masyarakat adat Dayak.
”Saya berterima kasih atas dukungan dan kerja keras bapak-ibu semua. Di Kalimantan akan ada kejutan besar. Menangnya tak tipis tapi tebal karena kerja keras kita,” kata Jokowi.
Pada Pemilu 2014, Jokowi yang saat itu berpasangan dengan Jusuf Kalla berhasil meraih 60 persen suara sah di Kalimantan. ”Dari hasil survei sekarang ini, hitung-hitungannya kelihatannya hampir sama. Namun, ada satu provinsi yang kelihatannya akan mendapatkan suara gede banget. Kita lihat saja nanti,” kata Jokowi.
Selain mengajak untuk bekerja keras untuk memenangi Pilpres 2019, Jokowi juga mengingatkan para pendukungnya agar tetap menghargai dan menghormati pilihan orang lain. Para pendukung juga diminta mengedepankan politik santun dan beretika. Jangan sampai perbedaan pilihan dalam pilpres memecah belah masyarakat. (NTA/E02/REK)