MANCHESTER, MINGGU - Memasuki Februari, Manchester City menjadi tim pertama sepanjang sejarah yang masih berada dalam jalur juara di empat kompetisi. Kesempatan tim asuhan Pep Guardiola meraih quadruple atau empat gelar dalam semusim, masih sangat terukur dan memungkinkan walaupun sejarah tak berpihak pada mereka.
Sabtu (26/1/2019) malam tadi, City melaju dari babak keempat Piala FA setelah mengandaskan Burnley 5-0, di Stadion Etihad, Manchester. Lima gol masing-masing dari Gabriel Jesus, Bernardo Silva, Kevin de Bruyne, Sergio Aguero, dan gol bunuh diri Kevin Long, membawa mereka ke babak 16 besar.
Lolosnya City ke babak selanjutnya Piala FA membuat mereka masih berada dalam jalur juara di seluruh kompetisi. Empat kompetisi itu adalah Piala FA, Piala Liga Inggris, Liga Primer Inggris, dan Liga Champions.
Trofi paling dekat dengan City adalah Piala Liga. Pada Kamis kemarin, mereka baru saja memastikan diri menuju final setelah menundukkan Burton Albion dalam dua leg. Aguero dan rekan-rekan akan memastikan trofi pertama melawan Chelsea di final pada 24 Februari 2019.
Di Liga Primer, "The Citizen" hanya bersaing dengan Liverpool dalam perebutan gelar. Meski tertinggal empat poin di bawah Liverpool, peluang mereka mengejar masih sangat besar dalam 15 laga tersisa.
Tantangan terbesar City adalah Liga Champions. Pada pertengahan Februari, mereka akan bertemu Schalke 04. Di atas kertas, mereka akan mudah mengatasi tim peringkat ke-12 Bundesliga itu. Namun, pengalaman City di Eropa yang sangat minim akan diuji.
"Jelas kami ingin berada di tahap akhir Piala FA dan Liga Champions, serta bertarung memenangi Liga Primer dan Piala Liga. Hanya itu yang saya pahami. Kami ingin fokus memenangi laga demi laga, khususnya untuk mengejar Liverpool,” kata Pep seusai laga melawan Burnley.
Melihat dari trennya, City sedang berada dalam puncak performa. Setelah mengalahkan Liverpool di liga, 2-1, mereka memenangkan enam laga melawan Burton Albion (9-0) dan (1-0), serta Rotterham (7-0), Wolherhampton (3-0), Huddersfield (3-0), dan Burnley.
City dalam tren sangat fantastis. Mereka tidak pernah kebobolan setelah menang dari Liverpool. Dalam enam laga itu mereka mencetak 28 gol atau 4,6 gol per pertandingan.
Kemungkinan meraih quadruple cukup besar karena City memiliki kedalaman skuad luar biasa. Mereka memiliki pemain cadangan yang sama baiknya dengan pemain inti. Nyaris hanya di posisi gelandang bertahan murni, mereka tidak memiliki pengganti sepadan, hanya ada Fernandinho.
Raihan City saat ini membuatnya menjadi klub pertama yang masih bertahan dalam empat kompetisi saat memasuki Februari. Sebelumnya, pada 1983/1984 Liverpool masih berada di empat kompetisi hingga Januari, tetapi mereka kalah di babak keempat Piala FA.
Kala itu, Liverpool bersama sang legenda Ian Rush berhasil mendekati quadruple dengan raihan tiga trofi, Liga Primer, Piala Eropa, dan Piala Liga. Selain Liverpool,Manchester United juga nyaris quadruple pada 1999. Namun, mereka gagal di Piala Liga.
Meski sangat memungkinkan, sejarah tidak berpihak pada kubu Guardiola. Sepanjang sejarah, tidak ada satu pun tim yang pernah memenangkan empat gelar dalam semusim.
Piala FA
Dalam laga Piala FA, “The Citizens” menguasai jalannya laga menghadapi Burnley. Bermain dengan tim utama, City menguasai 75 persen bola dari klub peringkat ke-16 Liga Primer Inggris tersebut.
Mereka melakukan 21 kali tendangan, 10 kali ke arah gawang, sedangkan Burnley hanya 4 kali, semuanya tidak mengarah ke gawang. “Saya begitu bahagia dengan komitmen para pemain. Kami bermain bagus dan saya puas berada di putaran berikutnya,” kata Pep seusai laga.
City memulai laga dengan sangat menyerang. Strategi itu berbuah manis. Pada menit ke-23, Jesus membuka keran gol setelah mengecoh tiga pemain bertahan Burnley.
Terus menyerang, gol yang ditunggu-tunggu Man City akhirnya tiba di menit ke-23. Gabriel Jesus menerima bola di sisi kanan dalam kotak penalti Burnley. Jesus kemudian mengecoh dua pemain lawan dan melepaskan tendangan mendatar yang keras mengoyak gawang Nick Pope. Man City 1-0 Burnley.
Memasuki babak kedua, City meningkatkan intensitas serangan. Silva menggandakan keunggulan saat laga baru berjalan tujuh menit lewat tendangan keras ke sudut kiri bawah gawang Burnley.
Sembilan menit berselang, De Bruyne mencetak gol indah dari luar kotak penalti. Tembakan keras itu membuat penjaga gawang Burnley, Pope, tidak berdaya.
Setelah gol De Bruyne, pertahanan Burnley semakin tidak terorganisir. Hasilnya Kevin Long membuat gol bunuh diri. Gol pamungkas City dicetak oleh Aguero melalui titik putih. Dengan tenang, pria Argentina itu mengeksekusi penalti ke kanan gawang Pope.
“Piala FA adalah kompetisi yang sangat bagus. Di Brasil ada juga kejuaraan yang mirip seperti ini. Karena itu saya sangat bersemangat. Kami ingin menjuarainya musim ini,” kata Jesus.
Pelatih Burnley Sean Dyche mengatakan, saat ini dia hanya ingin fokus untuk menatap Liga Primer. "Kami harus menatap pertarungan lebih besar di Liga Primer. Percuma menatap ke belakang. Lagi pula, siapa yang bisa menghentikan mereka dengan tim yang sangat luar biasa," lanjutnya. (AP/AFP/REUTERS)