JAKARTA, KOMPAS – Sebanyak 42 pecatur terbaik dari seluruh Indonesia mengikuti seleksi nasional untuk masuk tim nasional catur yang dipersiapkan menuju SEA Games 2019 di Filipina. Dalam seleksi yang akan berlangsung di Sekolah Catur Utut Adianto, Bekasi, Jawa Barat, pada 28-29 Januari, Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia atau PB Percasi akan memilih 14 pecatur terbaik.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi Kristianus Liem, dihubungi dari Jakarta, Minggu (27/1/2019), mengatakan, 42 pecatur itu terdiri atas 22 putra dan 20 putri. Mereka merupakan para pecatur terbaik sepanjang 2017 dan 2018, yakni yang berada di peringkat 1-4 di kejuaraan nasional sepanjang dua tahun terakhir. Lalu, ada pula lima pecatur putra dan empat pecatur putri yang diundang dengan wildcard.
Para peserta seleknas itu akan diadu lewat pertandingan sistem Swiss sembilan babak. Nantinya, PB Percasi akan mengambil 14 pecatur terbaik hasil laga tersebut, yakni tujuh putra dan tujuh putri. Sebanyak 14 pecatur terbaik itu akan bergabung dengan empat pecatur yang sudah lebih dahulu lolos, yakni dua pecatur putra, GM Susanto Megaranto dan IM Novendra Priasmoro, serta dua pecatur putri, IM-WGM Irene Kharisma Sukandar dan WGM Medina Warda Aulia.
Namun, Kristianus melanjutkan, para pecatur itu tidak akan langsung melakukan pelatnas. Mereka akan kembali dahulu ke daerah masing-masing. Sebab, hingga sekarang, PB Percasi belum bisa memastikan jadwal pelatnas karena anggaran pelatnas yang belum ada. Adapun PB Percasi belum menyerahkan proposal pelatnas untuk 2019 ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
”Kami menyiapkan seleknas ini dadakan sekali. Sebab, kepastian catur ada di SEA Games 2019 itu baru kami dapatkan pada Desember 2018. Setelah itu, barulah kami menjalin komunikasi lagi dengan Kemenpora. Sebelumnya, komunikasi PB Percasi dan Kemenpora sempat terputus karena catur tidak ada di Asian Games 2018 dan terakhir ada di SEA Games pada 2013,” ujar Kristianus.
Terlepas itu, Kristianus berharap, pelatnas bisa dilakukan secepatnya. Sebab, sebagian besar pecatur Indonesia bukan pecatur profesional. Untuk itu, kalau tidak difasilitasi oleh PB Percasi, mereka tidak melakukan latihan dengan ideal dan juga jarang ikut pertandingan. ”Kalau kian berlarut, persiapan tidak akan optimal,” tegasnya.
Pelatnas pertengahan Februari
Sekretaris Jenderal PB Percasi Henry Hendratno menuturkan, proposal pelatnas untuk 2019 belum diserahkan karena mereka belum memiliki nama-nama atlet yang akan ikut pelatnas. Berdasarkan persyaratan dari Kemenpora, proposal tersebut harus sudah diisi dengan nama-nama atlet yang akan ikut pelatnas. ”Jadi, proposal itu baru akan diserahkan setelah seleknas itu dilakukan. Kemungkinan, awal Februari nanti, proposal baru diserahkan ke Kemenpora,” katanya.
Kendati demikian, Henry mengutarakan, pihaknya akan tetap segera melaksanakan pelatnas pada pertengahan Februari ini. Walaupun anggaran dari Kemenpora belum cair, mereka akan menggunakan dana internal agar pelatnas segera berlangsung. ”Saat proposal sudah diserahkan, kami juga berharap agar Kemenpora segera memprosesnya. Jangan sampai anggarannya telat cair,” harapnya.
Pada SEA Games 2019, lanjut Henry, catur kemungkinan hanya mempertandingkan lima nomor, yakni rapid individu putra-putri, blitz individu putra-putri, dan catur tradisional ASEAN rapid individu terbuka. Indonesia hanya menargetkan satu emas dari lima nomor itu. ”Harapan Indonesia bergantung dari GM Susanto Megaranto yang pernah meraih perak nomor rapid individu putra pada SEA Games 2005 dan IM-WGM Irene Kharisma Sukandar yang pernah meraih emas rapid internasional dan blitz internasional pada SEA Games 2013,” tuturnya.
Menurut laporan Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora tentang Sosialisasi Rencana Persiapan Atlet Menuju SEA Games 2019, ASEAN Para Games 2020, Olimpiade Tokyo 2020, dan Paralimpiade 2020 pada 6 Januari 2019, ada 22 cabang yang berpeluang meraih medali emas dan 23 cabang yang hanya berpeluang meraih medali dari 56 cabang di SEA Games 2019.
Catur menjadi salah satu dari 22 cabang berpeluang emas pada SEA Games 2019. Cabang olahraga berpeluang emas akan melaksanakan pelatnas pada Januari, sedangkan cabang yang hanya berpeluang medali akan melaksanakan pelatnas pada April mendatang. ”Untuk cabang yang berpeluang emas, kami akan prioritaskan agar bisa segera melaksanakan pelatnas dan anggarannya segera cair,” ujar Pelaksana Tugas Harian Deputi IV Kemenpora Chandra Bhakti.