JAKARTA, KOMPAS – Kementerian Kesehatan mencatat, jumlah kasus demam berdarah dengue atau DBD hingga hari ini, Senin (28/1/2019) sebanyak 11.293 kasus. Walaupun secara total tergolong tinggi, jumlah kasus di sejumlah daerah tercatat berkurang.
Sejumlah provinsi dengan kasus DBD terbanyak, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Utara, dan Lampung. Jumlah kasus DBD di Jawa Timur mencapai 2.206 kasus. Sementara itu, jumlah kasus DBD di Jawa Tengah adalah 1.027 kasus, NTT 902 kasus, Sulawesi Utara 887 kasus, dan Lampung 827 kasus.
Menurut data Kementerian Kesehatan, ada 372 kabupaten/kota di Indonesia yang melaporkan kasus DBD. Sementara itu, tercatat ada 112 orang meninggal dunia akibat DBD.
Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono, pihaknya sudah mengeluarkan Surat Edaran Kementerian Kesehatan pada semua gubernur. Surat itu berisi imbauan tentang kesiapsiagaan menghadapi DBD.
Saat dihubungi terpisah, Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengimbau agar masyarakat melaksanakan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Program itu bisa dilakukan melalui gerakan 3M Plus, antara lain menguras dan menutup tempat penampungan air, serta memanfaatkan barang bekas.
“Musim hujan menyebabkan populasi nyamuk bertambah. Jadi, kesempatan perluasan terjadinya DBD menjadi lebih cepat. Dibutuhkan intervensi untuk memberantas sarang nyamuk yang harus dilakukan bersama-sama,” kata Siti saat dihubungi dari Jakarta.
Siti mengatakan, ada empat daerah di Indonesia yang menyatakan status kejadian luar biasa (KLB). Keempatnya adalah Sulawesi Utara; Kota Kupang dan Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur; serta Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
“KLB dinyatakan ketika jumlah penyakit di suatu daerah meningkat dua kali lipat dibandingkan data tahun lalu pada periode yang sama,” kata Siti.
Siti menambahkan, walaupun masih menetapkan status KLB, kecepatan pertambahan kasus DBD di Kabupaten Kapuas dan Sulawesi Utara sudah menurun. Sementara itu, pertambahan kasus DBD di Kota Kupang tergolong cepat. “Kami masih coba kendalikan kasus DBD di Kupang,”.