Zango Menyodok di Urutan 20 Dunia Lompat Jangkit "Indoor"
Oleh
korano nicolash lms
·2 menit baca
PARIS, MINGGU - Laga yang berlangsung di Hotel Accors Arena, di Ibu Kota Prancis, sangat berarti bagi Hugues-Fabrice Zango. Atlit Burkina Faso yang tampil pada kejuaraan atletik dalam ruang Meeting de Paris, Minggu (27/1/2019) waktu setempat, tidak hanya mampu memecahkan rekor Afrika yang dia capai.
Tetapi hasil lompatannya sejauh 17,58 meter itu membuat nama Zango yang 26 Juni nanti baru berusia 26 tahun, masuk dalam pemegang rekor terjauh ke-20 dunia lompat jangkit indoor terbaik sepanjang masa.
Pada lompatan terakhir, Zango mampu mencatat lompatan sejauh 17,58 meter. Pencapaian ini melampaui rekor Afrika atas namanya sendiri sejauh 17,23 meter (m), ketika Zango bertarung di Val-de-Reuil musim lalu.
Dengan hasil itu, Zango tidak hanya memecahkan rekor lompat jangkit indoor Afrika atas namanya sendiri. Tetapi sekaligus memecahkan rekor lompat jangkit luar ruang Afrika yang baru mencapai 17,37 m pada tahun 2007, atas nama Tarik Bouguetaib asal Makoro.
Rekor dunia lompat jangkit indoor ini masih atas nama Teddy Tamgho dari Prancis yang sudah mencapai 17,92 m ketika diciptakan Tamgho di Palais Omnisport, Paris-Bercy, 6 Maret 2011 lalu. Zango juga tampil domin pada kejuaraan Meeting de Paris ini, karena Jordan Diaz asal Kuba yang berada di urutan ke dua tertinggal hampir satu meter di belakangnya.
Dari nomor 60 m putra indoor, baik Gue-Arthur Cisse asal Pantai Gading maupun Sean Safo Atnwi dari Ghana, sama-sama dinobatkan diri sebagai jawara. Setelah keduanya mencapai garis finis pada waktu yang sama hingga seperseribu detik.
Mengingat ke duanya sama-sama menyentuh garis finis dengan waktu 6,60 detik. Dengan begitu nama Safo-Antwi dan Cisse sementara ini berada di urutan ke sepuluh.
Di bawah pencatat waktu terbaik musim ini, Grand Halloway dari Amerika Serikat yang sudah mencapai 6,51 detik ketika diciptakan di Fayetteville, Arkansas, AS, sehari sebelumnya, Sabtu (26/1) waktu AS. Sedangkan rekor dunia 60 meter indoor ini sudah mencapai 6,34 detik, saat diciptakan Christian Coleman, sprinter AS, di Albuquerque, New Mexico, AS, 18 Februari 2018 lalu. (iaaf.org/AP)