Bidik Omzet Rp 600 Miliar, "Solo Great Sale" Jaring Kunjungan Turis
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·3 menit baca
SOLO, KOMPAS - Program bulan diskon Solo Great Sale akan digelar kembali selama sebulan penuh di Solo, Jawa Tengah yaitu mulai 1-28 Februari 2019. Dengan menawarkan potongan harga barang dan jasa hingga 80 persen, omzet transaksi ditargetkan mencapai Rp 600 miliar.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo Gareng S Haryanto mengatakan, Solo Great Sale 2019 kembali digelar untuk menyiasati perlambatan roda perekonomian selama bulan Februari. "Dengan program bulan diskon Solo Great Sale kami berharap mampu mendorong kembali transaksi ekonomi yang biasanya sepi pada Februari. Kami targetkan omzet transaksi Rp 600 miliar. Semoga bisa lebih," kata Gareng di Solo, Jawa Tengah, Selasa (29/1/2019).
Gareng optimistis target transaksi tersebut bakal tercapai karena ada 6.523 tempat usaha yang telah mendaftar menjadi peserta Solo Great Sale. Para peserta antara lain, 41 hotel berbintang, 2.136 pedagang pasar tradisional, 3.200 gerai usaha di pusat-pusat perbelanjaan, 1.146 usaha mikro kecil dan menengah, serta toko daring. Jumlah pelaku usaha yang bergabung masih dimungkinkan bertambah.
Sekretaris Panitia Solo Great Sale David R Wijaya mengatakan, pelaku usaha yang bergabung dalam Solo Great Sale dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada 2015, tahun pertama penyelenggaraan program bulan diskon ini, tercatat hanya 600 tempat usaha yang bergabung. Adapun pada 2018, jumlahnya meningkat menjadi 5.600 tempat usaha.
"Antusiasme masyarakat juga kian tinggi. Ini bisa dilihat dari peningkatan transaksi setiap tahun. Transaksi 2018 tercapai sebesar Rp 530 miliar. Pada 2019 target transaksi ditetapkan naik sebesar Rp 600 miliar," katanya.
Menurut David, program bulan diskon tidak hanya akan dinikmati masyarakat Solo dan sekitarnya yang bisa berbelanja aneka produk dan jasa dengan potongan harga hingga 80 persen, tetapi juga para wisatawan. Pasalnya, hotel-hotel juga memberikan potongan harga. Untuk itu, pihaknya juga membidik wisatawan untuk berkunjung ke Solo.
David menambahkan, berbagai kegiatan dan atraksi lain juga akan digelar pada bulan Februari sehingga diharapkan semakin menambah daya tarik untuk berkunjung. Kegiatan-kegiatan itu antara lain Semarak Jajan Pasar, Gerebeg Sudiro, Festival Imlek Solo, BUMN UKM Solo Great Sale, serta Kirab dan Opera Kolosal Adeging Kutha Sala dalam rangka Hari Jadi Kota Solo.
“Keberadaan jalan tol Trans-Jawa mempermudah akses wisatawan ke Solo. Dari Semarang ke Solo dengan lewat jalan tol sekarang hanya satu jam. Karena itu, kami optimistis kunjungan wisatawan akan meningkat,” kata David.
“Keberadaan jalan tol Trans-Jawa mempermudah akses wisatawan ke Solo. Dari Semarang ke Solo dengan lewat jalan tol sekarang hanya satu jam. Karena itu, kami optimistis kunjungan wisatawan akan meningkat,” kata David.
Kepala Dinas Pariwisata Solo Hasta Gunawan optimistis program bulan diskon akan mendorong kunjungan wisatawan. Progam ini juga diharapkan semakin mengenalkan citra Solo sebagai kota wisata belanja.
Pada 2017, wisatawan yang masuk ke Kota Bengawan mencapai 4.545.286 orang. Terbagi atas wisatawan domestik sebanyak 4.468.822 dan 76.464 wisatawan mancanegara. Adapun pada 2018, ditargetkan 4,7 juta orang.