Cisauk, KRL, dan Integrasi Antarmoda yang Menjanjikan
Cisauk bersolek. Ada stasiun baru terintegrasi dengan terminal bus dan pasar modern. Diharapkan akan makin memikat orang menggunakan angkutan umum. Bangkitan ekonomi menyusul kemudian.
TANGERANG, KOMPAS—Gedung baru Stasiun Cisauk di Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, sudah selesai dimodernisasi Kementerian Perhubungan dan siap beroperasi Jumat, 1 Februari nanti. Sosialisasi digencarkan mengingat pintu masuk stasiun nantinya akan diubah.
“Bangunan lama akan ditutup total. Pintu utama Stasiun Cisauk per 1 Februari itu yang dari bangunan baru, arahnya bertolak belakang dari pintu utama bangunan lama,” ucap VP Komunikasi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa, Senin (28/1/2019). Setiap hari, Stasiun Cisauk melayani sekitar 5.500 penumpang dengan 197 perjalanan kereta rel listrik (KRL) yang dioperasikan PT KCI, baik menuju Parung Panjang/Maja/Rangkasbitung maupun Tanah Abang.
Karena terdapat perubahan, lanjut Eva, PT KCI menggencarkan sosialisasi selama masa uji coba pengoperasian gedung baru, tanggal 25-31 Januari 2019. Pihaknya memberi informasi lewat media audio dan visual di stasiun serta dalam kereta. Selain itu, informasi juga disebarkan melalui media sosial PT KCI. Dalam masa uji coba, baik pintu lama yang berlokasi di selatan rel kereta serta pintu baru di sisi utara rel sama-sama dibuka. Per 1 Februari, keluar-masuk penumpang hanya lewat pintu baru.
Dalam perjalanan dari Tanah Abang, Jakarta Pusat, penumpang KRL tujuan Rangkasbitung pada Sabtu bisa melihat sejumlah spanduk di pagar Stasiun Cisauk, yang menginformasikan soal jadwal pengoperasian dan uji coba gedung baru. Petugas di stasiun juga mengumumkan informasi serupa lewat pelantang suara.
Eva mengatakan, untuk kesiapan pelayanan di gedung baru stasiun, PT KCI sudah memenuhi kebutuhan akan fasilitas transaksi tiket, dengan membuka dua loket serta sembilan gerbang elektronik. Anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) itu juga menyiapkan pos kesehatan dan ruang administrasi stasiun.
Gedung baru memiliki dua lantai yang dilengkapi masing-masing satu unit lift dan satu eskalator untuk pintu utara, untuk pintu selatan, untuk menuju arah peron Rangkasbitung, dan menuju peron arah Tanah Abang. Bangunan juga dihubungkan oleh jembatan penyeberangan orang menuju terminal bus dan Pasar Modern @Intermoda BSD City.
Salah satu penumpang KRL, Aas (24), untuk pertama kalinya menjajal jembatan penyeberangan tersebut bersama suami dan anak perempuannya. Mereka saat itu akan naik kereta ke Rangkasbitung.
Biasanya, mobil mengantar mereka ke Stasiun Serpong di Tangerang Selatan untuk naik KRL ke Rangkasbitung. Namun, mereka sekarang bakal beralih ke Stasiun Cisauk karena lebih nyaman. “Lalu lintas ke Stasiun Serpong itu macet. Mobil ke Stasiun Cisauk lebih enak. Kami juga jalan nyaman lewat jembatan dari Pasar Intermoda (Pasar Modern @Intermoda BSD City),” ujar Aas.
Eva memprediksi, sebagian penumpang yang biasa berangkat naik KRL dari stasiun-stasiun lain akan beralih ke Stasiun Cisauk dengan pengoperasian gedung baru. Namun, stasiun yang ditinggalkan beberapa waktu kemudian diprediksi akan ramai penumpang juga, tidak lantas sepi terus-menerus.
“Mungkin akan terjadi perpindahan seperti saat kami buka Cibinong (Bogor), ada penumpang berpindah dari Stasiun Bojong. Penumpang di Bojong sempat berkurang satu-dua minggu, setelah itu meningkat lagi,” kata dia.
Eva juga yakin akan semakin banyak warga yang beralih dari menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi massal, terutama KRL. Sebab, Terminal Intermoda yang terintegrasi dengan stasiun menjadi perhentian bus-bus BSD Link. Bus bisa ditumpangi secara gratis khusus dari dan menuju kawasan BSD City. Di sana, terdapat perumahan-perumahan elite, pusat perbelanjaan, dan kawasan perkantoran.
Peluang pasar
Integrasi di Cisauk ini membuat Karim (55) memutuskan menyewa satu lapak untuk berjualan makanan khas Sunda di Pasar Modern @Intermoda BSD City sejak awal pasar buka bulan April 2018. Ia yakin pasar itu nantinya ramai orang berbelanja karena strategis dan mudah dicapai, terutama oleh penghuni BSD City.
Meski demikian, pasar saat ini masih minim pembeli. Karim mengatakan, penjualan kotor dalam sehari rata-rata Rp 500.000. Ia kadang harus menombok pembayaran sewa lapak sebesar Rp 700.000 per bulan. “Saat ini, kebanyakan pedagang yang beli. Hampir 70 persen,” ucap dia.
Pedagang buah, Jono (21) yang menyewa lapak di sudut, membayar sewa Rp 1,1 juta per bulan. “Kalau nombok, sudah pasti. Cuma untuk belanja ya masih bisa,” katanya.
Menurut dia, dalam sepekan sebelum Lebaran 2018, omset bisa Rp 1,5 juta-Rp 1,8 juta per hari. Saat ini, di hari biasa rata-rata Rp 500.000 per hari dan pada Sabtu-Minggu Rp 1 juta per hari. Meski demikian, dengan perkembangan hunian di sekitar stasiun, Jono optimistis pasar bakal semakin ramai dalam beberapa tahun ke depan.
Dari rilis resmi Sinar Mas Land di laman sinarmasland.com, Pasar Modern 2 di kawasan Intermoda BSD City memiliki luas 2,6 hektar, terdiri dari 2 lantai dan diisi 539 kios retail serta 220 lapak. Proyek pasar ini diluncurkan Januari 2016 lalu.
Maja-Rangkasbitung
PT KCI juga tengah merencanakan penambahan jumlah perjalanan KRL rute Maja-Rangkasbitung. Hal tersebut lantaran Kementerian Perhubungan membangun rel jalur ganda untuk rute itu, yang ditargetkan selesai di awal 2019.
Meski demikian, Eva belum bisa memastikan kapan PT KCI bisa menambah jumlah perjalanan karena penyempurnaan jalur belum final. Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub yang berwenang terkait proyek jalur rel ganda itu.
Eva menuturkan, hingga saat ini, jumlah perjalanan KRL rute Maja-Rangkasbitung masih sama, yakni 32 perjalanan pulang-pergi. Jika jalur ganda beroperasi, kecepatan dan frekuensi kedatangan kereta bertambah, dan jumlah perjalanan bisa meningkat dua kali lipatnya.
Saat ini, dalam sehari, ada 153.000 penumpang yang menggunakan KRL di lintas Tanah Abang-Rangkasbitung.
Sebelumnya, pada November tahun lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, jalur ganda Maja-Rangkasbitung dan elektrifikasinya sudah selesai. Hanya satu pekerjaan yang belum rampung, yaitu modernisasi Stasiun Citeras, Lebak, Banten. Jalur ganda tersebut sepanjang 17 kilometer (Kompas, 19/11/2018).