GOWA, KOMPAS - Usai banjir surut, sejumlah permukiman di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, kekurangan air bersih karena pompa Perusahaan Daerah Air Minum rusak. Cuaca cerah diharapkan akan mempercepat waktu perbaikan.
Pengamatan KOMPAS, pada Selasa (29/1/2018), air bersih dari PDAM tidak mengaliri rumah-rumah di blok F dan blok G Perumahan Citra Garden, Kelurahan Sunguminasa, Kecamatan Somba Opu.
Warga blok F6 Perumahan Citra Garden, Adrian Sorongan (37), mengaku air PDAM berhenti mengalir sejak Selasa (22/1/2019), atau bersamaan dengan meluapnya Sungai Jeneberang hingga merendam sejumlah rumah di Somba Opu.
Kondisi ini memaksa Adrian mengungsikan keluarganya ke rumah kerabat di Kota Makassar. Namun, setiap hari, dia tetap kembali untuk memeriksa kondisi rumahnya. “Hari ini sejak pagi hari ini hujan turun merata, saya takut banjir lagi. Untung rumah tidak kembali tergenang,” ujarnya.
Berhentinya aliran air PDAM juga terjadi di Perumahan Bukit Tamarunang, Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Somba Opu. Kamal Hasaluddin (40), warga Jalan Bukit Tamarunang Nomor 3A, terpaksa membeli ari galon untuk memasak.
“Untuk kebutuhan memasak kami pakai air galon, tetapi untuk mandi dan mencuci saya ambil air di posko (penanganan bencana),” ujarnya.
Jarak rumah Kamal menuju posko penanganan bencana di kompleks Rumah Potong Hewan (RPH) Tamarunang sekitar 350 meter.
Lurah Tamarunang, Mukhtar Ninra, mengatakan gangguan suplai air bersih di wilayahnya disebabkan oleh kerusakan pompa air milik PDAM Gowa. Pompa rusak akibat hantaman air yang meluap dari Sungai Jenebarang dengan deras, pekan lalu.
Selain pompa rusak, kata Mukhtar, kabel listrik untuk memberi daya dorong aliran air agar terdistribusi ke permukiman penduduk juga terputus. Penyambungan kabel listrik baru aman dilakukan jika tidak turun hujan.
“Petugas PDAM Gowa sudah menjanjikan untuk segera lakukan penggantian pompa. Katanya butuh waktu dua-tiga hari dengan catatan cuaca baik,” ujar Mukhtar.