Jalan Rusak, Angkasa Pura II Segera Selesaikan Jalur Pengganti
Oleh
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Rusaknya Jalan Perimeter Utara, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten, menghambat perjalanan kendaraan bermotor yang melintas menuju Kecamatan Neglasari dan Kosambi. Kerusakan disebabkan oleh truk-truk bermuatan material yang sedang membangun landasan pacu ketiga. Sebagai gantinya, PT Angkasa Pura II (Persero) sedang membangun Jalan Perimeter Utara yang baru.
Keadaan Jalan Perimeter Utara yang terletak di sisi utara Bandara Soekarno-Hatta, Senin (28/1/2019), rusak parah pada lajur sisi pagar bandara. Arus lajur tersebut mengarah ke Selapajang Jaya, Neglasari. Jalan berlubang seperti kubangan selepas diguyur hujan. Bahkan, permukaan jalan aspal bergelombang.
Lumpur yang terbentuk akibat tanah bercampur air hujan membuat jalan menjadi licin sehingga pengendara sepeda motor berisiko besar jatuh. Karena kerusakan terkonsentrasi di salah satu lajur, pengendara mobil ke arah Neglasari harus bergantian lewat bagian jalan yang masih rata dengan mereka yang menuju Teluknaga.
Warga RT 006 RW 002 Selapajang Jaya, Herman (34), mengatakan, jalan mulai rusak seiring dimulainya pembangunan landasan pacu ketiga bandara internasional tersebut. ”Kira-kira sejak lima bulan lalu. Banyak truk tronton 10 roda yang lewat jalan ini terus masuk area proyek. Sampai sekarang belum diperbaiki,” katanya ketika ditemui.
Landasan pacu baru memang sedang dibangun di sisi dalam pagar. Dari Jalan Perimeter Utara terlihat alat-alat berat tersedia dan dioperasikan. Menurut Herman, truk-truk tronton tersebut masuk ke area pembangunan lewat Jalan Perimeter Utara sebagai akses utama.
Terhadap hal ini, Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga Simatupang mengatakan, Jalan Perimeter Utara sedang diperbaiki. Namun, selama Senin siang, tidak ditemui aktivitas perbaikan jalan sama sekali di jalan rusak sepanjang 6 kilometer itu.
”Selama ada mobil lewat, perbaikan tidak akan maksimal sehingga perbaikan lebih banyak pada malam hari supaya tidak macet. Di samping itu, truk bertonase berat tidak boleh lewat sama sekali. Truk untuk proyek landasan pacu pun masuk lewat Jalan Perancis,” kata Febri.
Sebagai gantinya, PT Angkasa Pura II sedang membangun jalan baru dari rabat beton yang juga akan diberi nama Jalan Perimeter Utara. Ujung kedua jalan tersebut terletak di tempat sama dengan Jalan Perimeter Utara yang saat ini rusak, yaitu di Jalan Perancis (Dadap, Kosambi) di timur dan Jalan Marsekal Suryadarma (Selapajang Jaya, Neglasari) di barat. Hanya saja, posisinya bergeser.
”Posisi jalan yang baru bergeser 500 meter di sisi utara dari yang lama. Lebar jalan yang baru ini 7 meter, lebih lebar dibandingkan yang lama, yaitu 6 meter. Tetapi panjangnya sama 6 kilometer. Kami targetkan jalan ini selesai dibangun pada 1 Maret mendatang,” kata Febri.
Adapun Jalan Perimeter Utara yang lama akan menjadi bagian dari landasan pacu ketiga Bandara Soetta. Febri mengatakan, pihaknya mengejar tenggat penyelesaian proyek pembangunan landasan pacu ketiga pada akhir Mei atau awal Juni 2019.
Sebelumnya, Jalan Perimeter Utara yang rusak dijadikan alternatif akibat penutupan Jalan Perimeter Selatan. Pada Februari 2018, Jalan Perimeter Selatan ditutup akibat longsor di lintas bawah jalan tersebut. Saat ini, kata Febri, pembangunan lintas bawah di Jalan Perimeter Selatan juga sedang berlangsung.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Senin (14/1/2019), menyatakan, pembangunan di area Bandara Soekarno-Hatta perlu disesuaikan dengan pembangunan di daerah lainnya. Hal ini telah diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten di Kabupaten Tangerang yang disepakati pada 2017.
Saat pembangunan Jalan Perimeter Utara dan Jalan Perimeter Selatan selesai, kata Zaki, pengguna jalan tol ke bandara akan memiliki alternatif baru selain Jalan Tol Prof Dr Sedyatmo. Pintu M1 di Jalan Marsekal Suryadarma akan menghubungkan dua jaringan tol, yaitu Tol Kunciran-Bandara dan Tol Pakuhaji-Bandara. (KRISTIAN OKA PRASETYADI)