Frederica Widyasari Dewi Meraih Gelar Doktor Dari UGM
Oleh
Bambang Sigap Sumantri
·2 menit baca
Setelah 3 tahun 8 bulan, akhirnya selesai juga disertasi Friderica Widyasari Dewi yang membahas soal bursa efek di Indonesia. Seperti umumnya karya ilmiah doktoral, judulnya panjang: Analisis Dampak Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan dan Risiko Pada Perusahaan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yang akrab dipanggil Kiki itu, pertama-tama harus ikut kelas matrikulasi di Sekolah Pascasarjana, Ilmu Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan UGM. Namun, karena yang ditulis soal saham juga, ia merasa cepat beradaptasi.
“Ya, karena kan saya bertahun-tahun bekerja di dunia saham, sehingga ketika menyusun disertasi tinggal mencari landasan teori dan metodologinya,” ungkap Kiki dengan nada riang di Jakarta, Selasa (28/1/2019).
Gelar doktor yang diraih dengan predikat cumlaude akhir pekan lalu sebenarnya merupakan lanjutan atau mungkin puncak obsesi Kiki melihat data investor di Indonesia. Jumlah investor masih kurang dari 1 persen dari total penduduk Indonesia, kalah apabila dibandingkan dengan Singapura atau Malaysia, padahal pertumbuhan indeks harga saham di Indonesia termasuk tinggi.
“Adanya pasar modal itu kan untuk menyejahterakan masyarakat, pasar modal itu wahana yang bagus tetapi mengapa belum banyak orang Indonesia yang tertarik menjadi investor,” ujarnya.
Perjalanan hidup Kiki yang lahir tahun 1975 ini cukup unik. Pernah dikenal sebagai pemain sinetron, model, mahasiswa ekonomi, meraih gelar Master of Business Administration (MBA) di Amerika Serikat dan akhirnya gelar doktor di UGM. Ia juga pernah tercatat sebagai karyawati terbaik, tokoh praktisi syariah 2014, aktif di puluhan organisasi sosial, pendidikan serta keagamaan sampai sekarang dan dosen di sejumlah universitas. Belum lagi, Kiki juga seorang ibu rumah tangga.
“Menyelesaikan doktor itu masalahnya tentu soal waktu, saya kerja dan juga punya dua anak masih kecil. Mereka selalu tanya kok bunda masih sekolah sih, kapan selesainya, tapi mereka senang ketika melihat ibunya memakai toga,” kata Kiki.
Kalau nanti sudah pensiun, kira-kira mau ke mana, mau menjadi produser sekaligus pemain film atau pemain saham,” Saya sih jadi penikmat seni saja, tidak harus jadi pekerja seni lagi,” ungkap perempuan kelahiran Cepu ini.