BOURNEMOUTH, RABU — Pelatih Chelsea Maurizio Sarri kembali mengkritik pemainnya di publik setelah kekalahan empat gol tanpa balas dari Bournemouth. Gaya komunikasi Sarri yang melontarkan kritik ke publik bisa menjadi bumerang karena banyak pemain di Inggris tidak suka cara frontal itu.
Pada pekan ke-24 Liga Primer, Kamis (31/1/2019) dini hari WIB, Chelsea ditaklukkan 0-4 saat bertandang ke markas Bournemouth, Stadion Vitality. Ini merupakan kekalahan dua kali beruntun setelah pekan lalu menyerah 0-2 dari Arsenal.
Hasil itu membuat Sarri kembali melontarkan kritik tajam ke pemainnya. ”Saya tidak bisa memotivasi mereka. Kami butuh pemain dengan mentalitas berbeda,” katanya selepas laga.
Menurut Sarri, dalam laga itu timnya bermain baik pada babak pertama. Namun, dominasi itu hilang begitu saja pada babak kedua. Tiba-tiba mereka kemasukan empat gol dalam 45 menit.
”Di momen ini, saya ingin berbicara kepada mereka sendirian, tanpa siapa pun. Saya mau mengerti mengapa bisa terjadi seperti itu,” kata Sarri yang menggantikan Antonio Conte pada awal musim.
Setelah kekalahan itu, Sarri mengunci dirinya bersama semua pemain di ruang ganti selama hampir satu jam. Dia meminta semua anggota staf, termasuk asistennya, Gianfranco Zola, untuk keluar.
Kritik terbuka untuk pemain kepada media itu sudah dilakukan dua kali oleh Sarri. Sebelumnya, dia marah besar setelah kekalahan di kandang Arsenal. Dia mengatakan pemainnya adalah penyebab kekalahan. Mereka tidak bermain seperti ingin memenangkan laga.
Mantan pelatih Napoli itu patut waspada terhadap gaya komunikasi terbukanya ke publik. Sebab, banyak pemain yang tidak suka dikritik langsung di depan media. Hal itu terkadang menghancurkan kepercayaan dalam tim.
Setelah kekalahan itu, Sarri mengunci dirinya bersama semua pemain di ruang ganti selama hampir satu jam. Dia meminta semua anggota staf, termasuk asistennya, Gianfranco Zola, untuk keluar.
Jose Mourinho, mantan pelatih Chelsea, dalam wawancara beberapa waktu lalu dengan BeinSports, mengungkapkan, banyak pemain di Liga Inggris yang tidak tahan kritik. Terutama jika hal itu diungkap di muka umum lewat para jurnalis.
”Padahal, kritik itu seharusnya membangun, tetapi pemain tidak menerima itu dengan mudah. Mereka malah meminta saya tidak melakukan itu,” kata Mourinho.
Sarri seharusnya belajar dari Mourinho. Pria asal Portugal itu tidak pernah bertahan melatih klub lebih dari tiga tahun karena gaya komunikasi yang ceplas-ceplos. Mourinho kerap bermasalah dengan pemainnya sendiri.
Apalagi jika dilihat secara utuh, Sarri seperti menunjuk kesalahan pada anak asuhnya tanpa melihat dirinya sendiri. Dia tidak pernah mengganti formasi sejak pertandingan pertama liga. Padahal, formasi itu tidak efektif dalam beberapa laga terakhir.
Penggemar Chelsea pun mulai geram karena kekalahan itu. Terutama keputusan Sarri meminjam mantan anak asuhnya, Gonzalo Higuain, dari Juventus. Higuain tidak berkontribusi pada laga semalam. ”Kamu tidak tahu apa yang kamu lakukan Sarri,” nyanyi penggemar ”Si Biru”.
Kekalahan atas Bournemouth membuat Chelsea turun ke peringkat ke-5. Arsenal masuk ke posisi empat besar setelah unggul dari selisih gol. (AP/AFP/REUTERS)