Jokowi-Ma’ruf Bidik Anak Muda yang Belum Tentukan Pilihan
Oleh
Khaerudin
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam debat kedua yang akan digelar pada 17 Februari mendatang, Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf akan membidik kelompok mengambang, baik mereka yang belum menentukan pilihan maupun yang masih ragu dengan pilihannya. Kelompok yang didominasi generasi muda ini dinilai bisa digaet oleh sosok Joko Widodo yang berjiwa muda.
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir mengatakan, kelompok mengambang yang didominasi generasi muda harus berani menyatakan pilihannya. ”Ini bukan soal kalah atau menang, melainkan masalah nasib bangsa pada masa depan,” ujarnya di Jakarta, Kamis (31/1/2019).
Kelompok mengambang terbagi menjadi dua golongan, yaitu kelompok yang belum menentukan pilihan dan pemilih bimbang (swing voters). Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan 24 September-5 Oktober 2018, kelompok yang belum menentukan pilihan berjumlah 14,7 persen.
Survei yang sama menunjukkan ada 30,7 persen dari calon pemilih Jokowi-Ma’ruf yang berpeluang mengubah dukungan. Sementara di kubu Prabowo-Sandiaga ada 32,7 persen pemilih yang masih mungkin mengubah pilihannya (Kompas, 24/10/2018).
Debat kedua tersebut secara khusus dirancang menjadi panggung bagi kedua calon presiden (capres) berebut suara. Erick mengatakan, penampilan Jokowi pada debat kedua itu akan meyakinkan generasi muda yang merindukan teladan sosok seorang negarawan.
Erick menilai, merapatnya sejumlah tokoh muda, seperti Yenny Wahid hingga Tsamara Amany Alatas, ke kubu capres nomor urut 01 akan membawa pengaruh positif terhadap citra Jokowi-Ma’ruf di mata generasi muda. ”Mereka adalah sosok yang diharapkan bisa menyuarakan harapan generasi muda kepada pasangan Jokowi-Ma’ruf,” kata Erick.
Menurut dia, sudah saatnya generasi muda ikut serta dalam usaha membangun negeri. Salah satunya dengan menentukan pilihan.
Namun, persoalan menarik suara kelompok mengambang bukanlah hal mudah. Kelompok yang kebanyakan berasal dari kalangan ekonomi kelas menengah ini mengenyam pendidikan yang baik dan kritis dalam mengalkulasi dan menimbang pilihan (Kompas, 6/11/2018).
Persaingan sehat
Karakter kelompok mengambang tersebut tampaknya juga telah disadari tim sukses Jokowi-Ma’ruf. Erick mengatakan, oleh karena itu, TKN mendorong terwujudnya kampanye sehat tanpa menggunakan kabar bohong ataupun ujaran kebencian sebagai senjata merebut suara.
Ia menilai, iklim politik yang tecermin dari kampanye seperti itu akan membuat generasi muda semakin menjauh. ”Mari kita tinggalkan kabar bohong dan fitnah untuk membangun pemilihan yang sehat, seperti janji pada awal kampanye lalu,” ujar Erick.
Direktur Komunikasi Politik TKN Usman Kansong mengatakan, sejauh ini persiapan yang dilakukan baru menyiapkan materi debat. Materi debat yang disiapkan meliputi tema infrastruktur, sumber daya alam, pangan, lingkungan hidup, dan energi.
”Minggu lalu kami sudah melakukan diskusi dalam grup untuk memformulasikan prediksi pertanyaan terkait dengan persoalan energi yang kemungkinan akan diajukan panelis dalam debat,” kata Usman. Secara umum, ia mengatakan, persiapan saat ini masih dalam proses mengumpulkan pendapat dari sejumlah ahli. (PANDU WIYOGA)