Panas Bumi di Flores Dikembangkan

KOMPAS/VINA OKTAVIA

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu milik PT Pertamina Geothermal Energy yang berada Kabupaten Tanggamus, Lampung. PLTP itu merupakan salah satu sumber energi listrik di Lampung.

JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menggandeng Eastern Indonesia Geothermal Consortium mengembangkan potensi panas bumi di Flores, Nusa Tenggara Timur. Eastern Indonesia Geothermal Consortium adalah konsorsium yang terdiri dari North Tech Energy (Eslandia), Turboden (Italia), dan SATE Ltd (Singapura). Potensi panas bumi di Flores diperkirakan 902 megawatt.

”Badan Layanan Umum di Kementerian ESDM sudah menandatangani nota kerja sama dengan para pihak tersebut lewat kerja sama operasi untuk mempercepat pengembangan panas bumi di Flores,” ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama pada Kementerian ESDM Agung Pribadi, Rabu (30/1/2019), di Jakarta.

Di Kabupaten Manggarai, Flores, menurut Agung, terdapat 11 perusahaan tambang mineral yang membutuhkan pasokan listrik dalam jumlah besar. Salah satunya smelter mangan yang membutuhkan daya listrik sampai 10 MW. Di Flores, pemerintah sudah menetapkan tiga wilayah kerja panas bumi, yaitu di Ulumbu, Mataloko, dan Sokoria.

Sampai 2018, kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia baru 1.948 MW atau masih jauh dari potensi yang ada, yang diperkirakan sebesar 29.000 MW.