Presiden: Dahulukan Pertimbangan Rasional dalam Memilih
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·2 menit baca
REMBANG, KOMPAS - Masyarakat diajak untuk mendahulukan pertimbangan rasional dalam memilih pemimpin, termasuk pada Pemilihan Umum serentak tahun 2019. Prestasi, pengalaman, program kerja, serta gagasan untuk menyelesaikan berbagai persoalan bangsa, mestinya dijadikan pertimbangan dalam memilih calon pemimpin.
Ajakan itu kembali disampaikan Presiden Joko Widodo di hadapan ribuan santri dan tokoh masyarakat yang hadir dalam acara Sarang Berzikir di Pondok Pesantren Al Anwar, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Jumat (1/2/2019).
“Sering saya sampaikan, misalnya ada 1, 2, 3, 4 calon, gampang saja. Diilihat prestasinya apa? Punya pengalaman atau belum dalam mengelola pemerintahan, lalu programnya apa? Gagasannya apa? Idenya apa? Setelah itu, bismillah, pilih,” tutur Presiden Jokowi.
Turut hadir dalam acara itu Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy, dan pejabat lainnya. Acara dipimpin langsung oleh pimpinan Pondok Pesantren Al Anwar, KH Maimun Zubair.
Presiden melihat, masyarakat saling mendebat, mencela, bahkan saling menyerang hanya karena perbedaan pilihan politik dalam Pilkada maupun Pemilu. Ujaran kebencian, hoaks, serta fitnah yang menyudutkan para kandidat juga bermunculan di media sosial.
Kondisi tersebut, dikhawatirkan dapat merusak kerukunan, persaudaraan, serta persatuan bangsa. Oleh karena itu Presiden mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama merawat kerukunan, persaudaraan, dan persatuan yang merupakan aset terbesar bangsa Indonesia. Salah satu caranya dengan menghindari hoaks, ujaran kebencian, fitnah, dan semacamnya.
“Jadi sekali lagi saya titip dalam kesempatan ini, mari kita hindari fitnah, saling cela, ujaran kebencian, ujaran kenyinyiran, kedengkian, terutama di media sosial,” katanya.
Lebih jauh Presiden Jokowi mengajak seluruh elemen bangsa menggunakan politik yang beretika dan beradab. Praktik politik yang mengedepankan sopan santun, saling menghormati dan menghargai.
Pemilu damai
Senada dengan Jokowi, pimpinan Pondok Pesantren Al Anwar KH Maimun Zubair juga menyampaikan pentingnya menjaga Pemilu damai. “Saya inginnya Pemilu ini pemilu yang damai, pemilu perdamaian, pemilu yang setelahnya dapat disokong dan menyokong,” tuturnya.
Ketua Dewan Syariah Partai Persatuan Pembangunan itu menegaskan, masyarakat memiliki kebebasan untuk memilih dalam Pemilu. Maimun sendiri sudah punya pilihan pasangan calon presiden-calon wakil presiden yang akan dicoblos saat pemungutan suara, 17 April.