JAKARTA, KOMPAS — Pengelola platform perdagangan secara elektronik atau pasar dalam jaringan perlu ikut serta membina pelaku usaha kecil dan menengah. Dengan demikian, produk usaha kecil dan menengah yang dipasarkan dalam perdagangan secara elektronik dapat lebih berkualitas dan kuantitas produk dapat meningkat.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam acara Kadin Talks di Jakarta, Kamis (31/1/2019). Hadir dalam acara itu Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani serta sejumlah pelaku usaha dan pengurus Kadin Indonesia, seperti Sofjan Wanandi, Shinta Widjaja Kamdani, Ilham Habibie, dan Juan Permata Adoe.
”Yang penting juga bagaimana e-dagang membina UKM agar kualitas bisa meningkat,” kata Kalla.
Ia mencontohkan, e-dagang di China yang tidak hanya menjadi pasar daring, tetapi juga membina usaha kecil menengah (UKM). Dengan cara itu, skala bisnis UKM menjadi lebih besar.
Wapres Kalla menambahkan, usaha skala kecil dan menengah tetap penting dikembangkan meskipun industri berbasis teknologi digital atau industri 4.0 berkembang. Kendati terjadi otomatisasi dalam industri 4.0, usaha skala kecil dan menengah tetap penting diperhatikan dan dikembangkan.
Dengan kondisi ekonomi global yang masih kurang menentu, seperti situasi perang dagang Amerika Serikat dengan China, menurut Wapres Kalla, Indonesia perlu segera menjalin kerja sama perdagangan bebas dengan sejumlah negara seperti Australia dan negara-negara di Eropa (EU-RI Comprehensive Economic Partnership Agreement/EU-RI CEPA) untuk memperluas pasar ekspor.
Berdasarkan data Badan Pusat Statitsik, pada September 2018, ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh rasio gini sebesar 0,384. Angka ini turun sebesar 0,005 poin jika dibandingkan rasio gini pada Maret 2018 sebesar 0,389. Jika dibandingkan pada September 2017 sebesar 0,391, rasio gini September 2018 turun 0,007 poin.
Dalam memacu pertumbuhan ekonomi, kata Kalla, masalah produktivitas, terutama sektor pertanian dan perkebunan, menjadi penting. Peningkatan produktivitas di sektor pertanian dan perkebunan dapat meningkatkan pendapatan petani atau penduduk di perdesaan sehingga dapat menekan laju urbanisasi.
Rosan mengatakan, investasi diperlukan untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Namun, dalam mendorong investasi, tumpang tindih peraturan pemerintah pusat dan daerah masih seringkali terjadi. Oleh karena itu, upaya menarik investasi dengan regulasi yang jelas sangat dibutuhkan investor.
Terkait acara Kadin Talks dengan pembicara Wapres Jusuf Kalla, menurut Rosan, pelaku usaha Kadin antara lain menginginkan Wapres berbagi pengalaman baik sebagai pengusaha maupun politisi. Terkait itu, menurut Kalla, jika ingin menjadi pengusaha, pelaku usaha harus fokus.
Profesi sebagai politisi tidak bisa dijalani sebagai pekerjaan sambilan. Jika hanya menjadi pekerjaan sambilan, politisi di DPR misalnya jarang mengikuti rapat-rapat sehingga menjadi tidak efektif.