BANDAR LAMPUNG, KOMPAS – Minimnya kesadaran tentang keselamatan berlalu lintas membuat kaum pemuda rentan menjadi korban kecelakaan di jalanan. Sekitar 57 persen korban kecelakaan adalah masyarakat usia produktif, yang berusia antara 15-30 tahun.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Kepolisian Daerah Lampung Inspektur Jenderal Purwadi Arianto saat menyampaikan sambutan pada acara “Lampung Millenial Road Safety Festival”, Minggu (03/02/2019), di Bandar Lampung. Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 60.000 peserta, yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum.
“Acara ini diharapkan dapat menguatkan karakter para generasi milenal untuk mematuhi rambu lalu lintas sehingga mereka dapat menjadi pelopor keselamatan,” kata Purwadi.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Polda Lampung, sebanyak 4.003 orang menjadi korban kecelakaan sepanjang tahun 2018. Dari jumlah itu, sebanyak 814 orang meninggal. Artinya, sedikitnya ada 2 orang meninggal setiap hari akibat kecelakaan. Adapun jumlah korban luka berat 1.220 orang dan korban luka ringan 1.969 orang.
Secara nasional, tercatat ada 171.436 orang menjadi korban kecelakaan. Sebanyak 29.083 orang meninggal, 13.258 luka berat, dan 129.095 luka ringan.
Untuk itu, Polda Lampung menyadari pentingnya kampanye tentang keselamatan lalu lintas. Kampanye tersebut tidak hanya menjadi komitmen pemerintah Indonesia, tapi juga negara-negara lain untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Sejumlah aspek yang perlu menjadi perhatian agar dapat menekan risiko kematian akibat kecelakaan, antara lain kondisi kendaran yang akan digunakan pengendara, perilaku pengguna jalan, serta penanganan kecelakaan.
Selain pencegahan lalu lintas, Purwadi menambahkan, aparat kepolisian juga memperketat patroli dan menambah rambu-rambu lalu lintas, serta membantu mengecek dan memperbaiki kondisi jalan yang rusak.
Parade budaya
Dalam kegiatan tersebut, peserta yang hadir diminta menandatangi deklarasi dalam mendukung pemerintah menekan angka kecelakaan di jalan raya.
Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo berharap, generasi milenial peduli dan mendukung kepolisian dan pemerintah dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban berlalu lintas. Caranya, dengan cara mematuhi rambu lalu lintas serta memakai alat keselamatan berkendaran, seperti helm saat menaiki sepeda motor.
Selain kampanye soal keselamatan berlalu lintas, festival juga diramaikan dengan kegiatan senam massal dan pawai budaya. Para peserta yang merupakan perwakilan dari masing-masing kabupaten di Lampung menampilkan mobil yang telah dihias dengan kain tapis. Beberapa pemuda juga tampil dengan mengenakan pakaian trandisional daerah.
Intan Tiara (24), salah satu peserta festival mengatakan, pemerintah juga perlu memastikan transportasi umum yang layak dan aman bagi masyarakat. Tidak sedikit kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian pengendara dalam mengecek kondisi kendaraannya.