Tragedi Hari Terakhir Wisata di Jambi

Hari terakhir kunjungan sepekan wisatawan asal China, Li Yan (56), berakhir dengan tragedi. Tak ada angin, tak ada hujan, sejumlah orang membuntutinya sejak dari hotel menuju rumah kerabat dekatnya di kawasan Cempaka Putih, Kota Jambi. Tiba di depan rumah kerabat itu, ia dicegat.

Sejumlah orang tadi, belakangan diketahui sebagai petugas dari Kantor Imigrasi Jambi, menggiring Li Yan ke kantor mereka. Selama 6 jam si pelancong diberondong berbagai macam pertanyaan. Mulai dari dokumen perjalanan hingga perihal kunjungannya.

Petugas mempersoalkan juga visa kunjungannya ke Indonesia. Padahal, untuk berkunjung dari China ke Indonesia, pemerintah telah menerapkan bebas visa.

Setelah menjawab 30-an pertanyaan, petugas tak mendapati kesalahan apapun padanya. Dokumen perjalanan yang dibawanya pun lengkap. Li Yan akhirnya dilepaskan.

Anehnya, petugas berkeras ingin menahan paspornya. Terang saja Li Yan protes. “Jika tak ada masalah ditemukan padanya, mengapa paspor masih ditahan?” ujar Amran, kerabat dekat yang bersama Li Yan selama berada di Jambi, Sabtu (2/2/2019).

KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Dokumen Paspor Li Yan, wisatawan asal China.

Sebagaimana diatur dalam Pasal 28 dan 29 Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, disebutkan bahwa pejabat imigrasi hanya dapat menyimpan sementara dokumen perjalanan orang hanya jika seseorang tidak memiliki dokumen perjalanan yang sah dan masih berlaku, namanya tercantum dalam daftar pencegahan, atau diperlukan untuk kepentingan penyidikan atas permintaan yang berwenang.

Li Yan telah menjadwalkan kepulangannya ke Guangdong, pada Minggu (27/1/2019) lalu. Tiket kepulangannya telah dibeli dan dijadwalkan. Namun, tanpa paspor, ia tak mungkin bisa melakukan perjalanan.

Belakangan, petugas imigrasi malah menitipkan paspor itu lewat seseorang bernama Lim Song Kok. Bersama paspor itu juga dititipkan berkas acara pemeriksaan untuknya. Li Yan pun akhirnya bisa pulang ke negaranya, namun dengan membawa kenangan buruk.

KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Lim Song Kok memberi penjelasan kepada wartawan perihal hubungannya dengan wisatawan asal China, Li Yan. WIsatawan itu sempat diperiksa dan ditahan paspornya oleh petugas Kantor Imigrasi Jambi.

Kepada Kompas, Lim mengaku sebagai saudara Li Yan. “Kami berasal dari satu kampung (di Guangdong),” katanya.

Lim juga mengaku tahu bahwa sudah lama Li Yan ingin berkunjung ke Indonesia, khususnya Jambi, karena ia memiliki sejumlah saudara di kota itu. Lim pun khawatir peristiwa yang dialami saudaranya menimbulkan ketidaknyamanan bagi wisatawan yang berkunjung.

Pengawasan rutin

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Jambi, Heru Santoso, mengatakan pemeriksaan terhadap Li Yan sebagai bentuk pengawasan rutin di wilayah kerjanya. “Kami mendapatkan laporan ada warga negara asing di Jambi yang diduga tak berdokumen lengkap. Karena itu kami periksa yang bersangkutan,” jelasnya.

Ia pun mengakui memang setelah diperiksa, dokumen yang bersangkutan lengkap.  Karena tidak ada masalah, petugas pun melepaskannya.

Terkait paspor yang sempat ditahan, menurut Heru, pihaknya telah mengembalikan tak sampai 24 jam setelah pemeriksaan dilakukan.

KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Kepala Kantor Imigrasi Jambi Heru Santoso memberi keterangan pers, Sabtu (1/2/2019).

Sekretaris Asosiasi Biro Perjalanan Indonesia Provinsi Jambi, Roy Mardianto, mengingatkan pengawasan keimigrasian terhadap warna negara asing, khususnya wisatawan, agar ke depan lebih berhati-hati dan memerhatikan aspek kenyamanan wisatawan. Kasus mencegat wisatawan di satu tempat untuk membawanya diperiksa, padahal wisatawan terkait sudah menunjukkan dokumen perjalanan lengkap, pastilah menimbulkan ketidaknyamanan.

Di era bebas visa, WNA asal China memang tetap harus melaporkan maksud kunjungannya. Di bandara dan pelabuhan, mereka pun masih diperiksa. Yang bermaksud untuk wisata, tak boleh berbisnis di tempat tujuan. Pengawasan, lanjutnya, dapat dilakukan berlapis. Di hotel, tamu yang berasal dari luar negeri dapat diminta mengisi kertas kuisioner untuk menyampaikan maksud kunjungannya.