Gerald Situmorang dan Sri Hanuraga Mencari Bebunyian Lain
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·2 menit baca
Gerald Situmorang dan Sri Hanuraga adalah gitaris dan pianis muda yang kerap berkecimpung di ranah jazz, dalam proyek musik masing-masing. Ketika bersekutu, mereka mengeksplorasi berbagai kemungkinan bunyi yang dihasilkan dari instrumen masing-masing. Hasilnya bisa disimak dalam sebelas lagu di album berjudul Meta.
“Kata ‘meta’ itu bisa berarti metamorfosis, atau perubahan. Kami mencari bunyi lain yang bisa dihasilkan dari gitar dan piano,” ujar Gerald di Jakarta, Jumat (1/2/2019). Bunyi-bunyi lain itu melengkapi aransemen lagu bernuansa jazz garapan mereka.
Bunyi perkusi yang terdengar pada lagu “Hyperreality”, misalnya, bersumber dari piano. Sri Hanuraga, atau Aga, melakukan banyak hal untuk mencari suara-suara aneh itu dari piano akustiknya. Dia meredam dentingan senar piano pakai tangan, selotip, hingga menggunakan tusuk gigi. Pemusik Aksan Sjuman meminjamkan piano buatannya untuk “diobrak-abrik” Aga.
Sementara, Gerald memakai banyak gitar dan efek suara. Tak kurang ada empat gitar yang ia pakai selama rekaman, yaitu gitar elektrik, gitar akustik bersenar logam dan nylon, juga gitar 12 senar. Ide memasukkan ragam bebunyian itu muncul seketika dalam sesi rekaman.
“Kami nggak ingin kolaborasi ini jadi tipikal duo jazz, harus ada sesuatu yang lebih. Makanya waktu rekaman kami pakai teknik overdub, menimpa bagian utama dengan banyak tambahan. Jadi waktu rekamannya molor, hahaha,” lanjut Gerald.
Album di bawah payung Darlin’ Records ini mulai beredar pada 1 Februari di ragam gerai digital. Pada 9 Februari mendatang, mereka bakal memainkan seluruh komposisi di acara Jazz Sans Frontier di di Komunitas Salihara, Jakarta.