TURIN, MINGGU - Juventus harus segera bersiap melanjutkan dominasinya tanpa bergantung lagi kepada trio “BBC”, yakni Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci, dan Giorgio Chiellini. Regenerasi terhadap ketiga bek tersebut sudah sangat mendesak, terutama jika melihat bagaimana Parma bisa menahan imbang Juventus 3-3 di Stadion Allianz Turin, Minggu (3/2/2019) dini hari WIB.
Tidak ada Barzagli, Bonucci, maupun Chiellini, dalam laga malam itu. Ini merupakan pertama kalinya Juventus tampil tanpa kehadiran satu pun personel dari trio “BBC” sejak Maret 2012. Hasilnya, Parma dengan mudah berkeliaran di kotak penalti Juventus. Dua gol Juventus yang diceploskan Cristiano Ronaldo menjadi sia-sia.
Sejak Ronaldo bisa mencetak gol pada menit ke-36 dan ke-66, serta ditambah gol Daniele Rugani pada menit ke-62, Juventus sudah unggul 3-1. Tim “Nyonya Besar” itu tampaknya akan menang seperti biasanya. Namun, kekacauan di lini belakang mereka mengubah segalanya.
Penyerang Parma, Gervais Yao Kouassi alias Gervinho tidak terkawal dengan baik. Pemain asal Pantai Gading itu kemudian mencetak dua gol pada menit ke-74 dan ke-90+3 untuk membatalkan kemenangan tuan rumah. Bahkan, untuk menunjukkan kacaunya pertahanan Juventus, Gervinho mencetak gol keduanya cukup dengan tumitnya. Pertahanan kokoh Juventus kini bisa dibobol hanya dengan tendangan tumit.
Tidak ada pemain bertahan Juventus yang mampu memutus aliran bola lawan dengan baik seperti yang biasa dilakukan Bonucci atau berebut bola dengan pemain yang intimidatif seperti Chiellini. Parma beruntung karena ketiga bek terbaik Juventus dan tim nasional Italia itu sedang mengalami cedera.
Pelatih Juventus Massimiliano Allegri pun memasang empat bek untuk menghadapi Parma dengan menduetkan Rugani dan pemain asal Uruguay, Martin Caceres, di tengah. Namun, pertahanan mereka seperti tidak bernyawa. Dua bek lainnya adalah Joao Cancelo di sisi kanan dan Leonardo Spinazzola di sisi kiri yang menjalani debut sebagai starter.
Pelatih Parma Roberto D’Aversa melihat Spinazzola sebagai kelemahan utama. “Saya mendorong Gervinho menguasai area milik Spinazzola. Teknik dan kecepatan Gervinho bisa menyulitkannya,” kata D’Aversa seperti dikutip laman Football-Italia.
Secara keseluruhan, komunikasi tingkat tinggi seperti yang diperagakan trio “BBC” belum terlahir dalam barisan empat bek itu. Akhirnya para pemain bertahan hanya kebingungan mengenai siapa menjaga siapa. “Pertahanan kami memang sangat rapuh dan ini baru pertama kali keempat bek itu bermain bersama,” kata Allegri.
Gol pertama Parma yang diceploskan Antonino Barilla pun menjadi bukti celah pertahanan Juventus sangat besar. Barilla dengan mudah berlari tanpa pengawalan. Sami Khedira pun sampai berusaha turun mengejar Barilla dan tentu saja gagal. Keleluasaan yang sama dialami Gervinho saat mencetak dua golnya.
Delapan tahun
Trio “BBC” mulai muncul sebagai ancaman sejak tahun 2011 ketika Barzagli tiba di Turin dan menemani Bonucci serta Chiellini yang lebih dulu ada di Juventus. Trio yang sampai dianggap sebagai raja dari para pemain bertahan itu dipersatukan oleh Antonio Conte yang pada delapan tahun lalu menjadi pelatih Juventus.
Pertahanan bertambah sempurna ketika ada kiper legendaris Gianluigi Buffon yang saat ini sudah menikmati senja kalanya di Paris Saint-Germain. Oleh karena itu, ketika Italia gagal mengikuti Piala Dunia Rusia 2018, dunia ikut kehilangan kesempatan menyaksikan empat pemain bertahan terbaik Italia berlaga bersama untuk terakhir kalinya.
Pada 2011 lalu, Presiden klub Juventus Andrea Agnelli mengatakan, bahwa Barzagli merupakan pembelian terbaik yang pernah dilakukan klub. Namun, Barzagli pada Mei nanti sudah berusia 38 tahun. Penampilannya tidak lagi sama seperti delapan tahun lalu.
Bahkan, Allegri semakin jarang menurunkan bek yang kerap dijuluki rekan-rekannya sebagai profesor itu untuk menjadi starter atau pemain inti. Pada musim ini, Barzagli hanya satu kali tampil sebagai pemain inti di Liga Italia, yaitu pada laga kontra Bologna, pada akhir September 2018, ketika Allegri menggunakan formasi tiga bek.
Mei nanti, Bonucci juga akan berusia 32 tahun, sedangkan Chiellini akan berusia 35 tahun pada Agustus. Allegri mau tidak mau harus bisa meregenerasi kekuatan lini belakang yang baru. Tiga laga terakhir, termasuk laga perempat final Piala Italia, Juventus sudah kebobolan total tujuh gol. Ini menandakan situasi sudah gawat. (AFP/REUTERS)