Kepolisian Resor Kota Besar Bandung menurunkan sejumlah personel untuk menjaga keamanan Vihara Samudra Bhakti di Jalan Kelenteng, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat pascaterbakar, Selasa (5/2/2019), sekitar pukul 10.30.
Oleh
Samuel Oktora
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS- Kepolisian Resor Kota Besar Bandung menurunkan sejumlah personel menjaga keamanan pascakebakaran di Wihara Satya Budhi di Jalan Kelenteng, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astana Anyar, Selasa (5/2/2019). Tujuannya mencegah potensi pencurian dan kejahatan lainnya di sekitar wihara.
Wihara Satya Budhi berada satu kompleks dengan Wihara Samudra Bhakti. Satya Budhi dibuat tahun 1855 atau menjadi yang tertua di Kota Bandung dan kerap disebut sebagai "Istana Para Dewa". Sebagian bangunannya terbakar sekitar pukul 10.30.
“Selain polisi, kami dibantu petugas pengamanan wihara dan panitia Tahun Baru Imlek,” kata Kepala Polrestabes Bandung Komisaris Besar Irman Sugema di lokasi kejadian.
Irman menuturkan, sumber api diduga berasal dari bagian belakang bangunan wihara. Di sana adalah tempat penyimpanan lilin besar. Sebelum kebakaran, sebagian diantaranya dalam keadaan menyala.
“Dugaan sementara, api semakin besar akibat dipicu angin yang kencang,” ujar Irman.
Saat kebakaran terjadi, sejumlah warga sedang melakukan sembahyang Tahun Baru Imlek 2570 di ruang ibadah utama. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Wakil Ketua Yayasan Vihara Dharma Ramsi, Budi Hartono yang ikut meninjau lokasi kebakaran juga menduga, api diduga berasal dari ruang pembakaran lilin.
“Upaya pemadaman sudah diupayakan oleh pengurus kelenteng, tapi api cepat membesar, hingga kemudian menelepon pemadam kebakaran,” kata Budi.
Wihara Dharma Ramsi letaknya tak jauh dengan Wihara Samudra Bhakti, sekitar 500 meter. Budi mengatakan, begitu api membesar, pengurus meminta umat yang sedang bersembahyang dengan tenang untuk keluar dari kelenteng demi keselamatan diri.