Drama Penantian Tarung Ulang Khabib Vs McGregor
Apa kabarnya Khabib Nurmagomedov? Ternyata, setelah menundukkan petarung Irlandia, Conor ”The Notorious” McGregor, secara dramatis pada 28 Oktober 2018 di Nevada, Amerika Serikat, Khabib mendapat hukuman tidak boleh berlaga selama sembilan bulan.
Tidak hanya itu. Pria kelahiran Dagestan, Rusia, 30 tahun lalu itu juga harus membayar denda sebesar 500.000 dollar AS atau senilai Rp 7 miliar. Nilai hukuman itu jauh lebih besar dibandingkan denda yang diterima McGregor sebesar 50.000 dollar AS dan hukuman enam bulan tidak boleh tampil di oktagon (ring pertarungan UFC).
Hukuman yang dijatuhkan Komisi Atletik Negara Bagian Nevada AS itu sebenarnya bisa diperingan apabila Khabib mau menerima tawaran bekerja sosial yang tidak terlalu berat. Pekerjaan itu hanya meminta Khabib ikut dalam pembuatan film yang terkait layanan publik anti-intimidasi. Jika ia bersedia, skors hanya akan berlangsung sampai April mendatang. Sepekan setelah hukuman dicabut, Khabib dipersilakan untuk bertanding kembali.
Hanya saja, Khabib tidak bersedia memenuhi permintaan itu. Dalam cuitan di laman Twitter-nya, ia menuliskan kata-kata ”politics forever”, menanggapi hukumannya.
Khabib dihukum karena melompati oktagon setelah memenangi pertarungan epik melawan McGregor yang menyerah dengan kuncian belakang. Khabib lalu mengejar dan mencoba menyerang beberapa orang di kubu McGregor yang memprovokasinya. Sepupu Khabib, Abu Bakar Nurmagomedov, yang juga seorang petarung MMA, ikut terlibat perkelahian dengan McGregor yang mencoba melompati oktagon, tetapi ditahan oleh petugas keamanan.
Buntut dari perkelahian heboh di luar ring itu menciptakan suasana panas dan berkembang liar ke ranah politik. Ia dijadikan sebagai representasi negaranya. Presiden Putin membelanya dengan mengatakan, tidak ada yang boleh melecehkan anggota keluarga besar Rusia. Kalau hal itu dilakukan, ada harga yang harus dibayar. Dalam bahasa lain, Putin seolah mengatakan, tindakan Khabib menghajar orang-orang di kubu McGregor yang arogan dapat dibenarkan.
Di luar persoalan politik itu, penggemar MMA sangat menantikan tarung ulang antara Khabib dan McGregor. Bos UFC Dana White pun sudah setuju dengan perjumpaan kedua mereka.
Kalau saja rencana itu terwujud, pundi-pundi Dana (UFC) dipastikan akan semakin menggelembung. Bayaran kedua petarung itu pun diprediksi akan naik pesat. Dalam pertandingan sebelumnya, Khabib hanya mendapat bayaran 2 juta dollar AS (di luar pemasukan dari sponsor, tiket, dan tayangan berbayar televisi) dan McGregor sebesar 3 juta dollar AS.
Namun, pertemuan ulang kedua petarung itu belum akan berlangsung dalam waktu dekat. Dana masih mengulur waktu dan sengaja memberi tarung pemanasan bagi keduanya. Menurut rencana, Khabib akan dipertemukan terlebih dahulu dengan Tony ”El Cucuy” Ferguson, sementara McGregor bertemu dengan Donald ”Cowboy” Cerrone.
Di atas kertas, Khabib akan mengalahkan El Cucuy, yang berarti monster menakutkan buat anak-anak bermasalah di Spanyol. McGregor pun diperkirakan unggul atas Cowboy.
Namun, kabar penunjukan El Cucuy sebagai lawan Khabib memang sedikit mengecewakan. Banyak penggemar MMA yakin, Tony Ferguson belum selevel dengan Khabib dan McGregor. Penilaian ini sesungguhnya kurang fair karena Tony adalah penantang nomor urut pertama dalam kelas ringan UFC.
Catatan prestasi Tony terbilang bagus. Tony menjadi salah satu petarung yang mencatat kemenangan beruntun terbanyak dalam sejarah UFC dengan 11 kemenangan. Ia pernah menjadi juara interim (sementara) kelas ringan pada saat lowong, mengalahkan Kevin Lee dengan kuncian leher, menggunakan kaki, di ajang UFC 216 pada 7 Oktober 2017.
Terakhir, di tempat yang sama di Nevada, sesaat sebelum Khabib menang melawan McGregor, Tony menundukkan Anthony Pettis dengan TKO.
Banyak penggemar MMA yakin, Tony Ferguson belum selevel dengan Khabib dan McGregor. Penilaian ini sesungguhnya kurang fair karena Tony adalah penantang nomor urut pertama dalam kelas ringan UFC.
Hanya saja, penilaian minor penggemar tentang Tony juga tidak terlalu salah. Saat menang melawan Kevin Lee, Tony babak belur dipukuli lawannya. Satu pukulan keras Kevin membuat Tony tersungkur. Namun, Tony yang sudah kesulitan berada di bawah dan diimpit Kevin berhasil melakukan kuncian leher gemilang sehingga Tony menang dan menjadi juara interim. Sayangnya, gelar itu dicopot karena Tony gagal bertanding mempertahankan gelar akibat cedera.
Ketika melawan Anthony Pettis pun, kiprah Tony kurang memuaskan. Di ronde pertama, Pettis yang merupakan mantan juara kelas ringan UFC era 2013-2014 membuat repot Tony. Tony harus berupaya keras menghindar dan mengatasi serangan ganas Pettis. Akan tetapi, stamina Pettis ternyata tidak mendukung untuk pertandingan tiga ronde dikali lima menit.
Di pertengahan ronde kedua, tenaganya sudah habis dan berbalik Tony yang menghajar Pettis habis-habisan. Pertandingan ronde ketiga tidak jadi dilangsungkan karena, menurut dokter, luka Pettis mengkhawatirkan.
Hitung-hitungan di atas kertas tentu tidak dapat menjadi patokan. Dalam sebuah wawancara dengan media, Tony mengatakan sangat siap menghadapi Khabib. Ia menyebutkan, inilah saatnya menunjukkan kemampuan kepada penggemar UFC bahwa dirinya pantas berada di level elite kelas ringan.
Kubu Khabib pun sempat ragu menerima pertarungan melawan Tony. Manajer Khabib, Ali Abdelaziz, mengatakan, pundi-pundi Khabib tidak akan penuh apabila melawan Tony yang kurang terkenal. Namun, kemudian ada sentilan kepada Khabib yang pernah berujar bahwa dirinya bertarung bukan karena uang. Ali pun akhirnya menerima tarung melawan Tony.
Sebenarnya, rencana pertarungan Tony melawan Khabib sudah digadang-gadang sejak tahun 2015. Sudah empat kali rencana itu disusun, tetapi batal. Penyebabnya, dua kali Khabib cedera dan dua kali pula Tony cedera. Dana White bahkan berujar, pertarungan Khabib dan Tony telah dikutuk sehingga tidak bakal terjadi. Apakah rencana tanding kelima ini bakal terlaksana? Kita lihat nanti.
Adapun calon lawan McGregor, Donald ”Cowboy” Cerrone, juga bukan petarung sembarangan. Prestasi Cowboy sangat gemilang dan tercatat dalam sejarah sebagai petarung terbaik dengan kemenangan terbanyak di arena UFC saat ini, total 22 pertandingan. Ia pernah bertarung untuk titel juara kelas ringan pada 19 Desember 2015 melawan Rafael dos Anjos, tetapi kalah.
Setelah kekalahan itu, Donald yang merupakan seorang koboi asli—profesinya yang lain adalah penjinak banteng liar—naik ke kelas welter. Namun, pada 19 Januari 2019, Cowboy kembali turun ke kelas ringan. Ia menang TKO atas Alexander Hernandez yang terkena pukulan dan tendangan di bagian kepala. Penurunan ke kelas ringan itu memang merupakan persiapan Donald melawan McGregor.
Itulah gambaran rencana pertandingan yang disusun bos UFC, Dana White. Kalau sesuai hitung-hitungan Dana di atas kertas, baik Khabib maupun McGregor akan mampu mengatasi lawan-lawannya. Apabila terealisasi, Dana bakal mulai sibuk menghitung-hitung pemasukan dari pertarungan Khabib melawan McGregor jilid II. (AFP)