PONTIANAK, KOMPAS — Perayaan Imlek di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (5/2/2019), berlangsung khidmat. Masyarakat lebih banyak mengisi waktu dengan beribadat dan makan bersama keluarga.
Tahun ini, malam Imlek tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Biasanya malam Imlek diisi dengan pesta kembang api di Jalan Gajah Mada dan Tanjungpura, Pontianak. Namun, Sejak Senin (4/2) malam, masyarakat lebih banyak beraktivitas bersama keluarga.
Pesta kembang api hanya ada di titik tertentu dan tidak banyak. Padahal, biasanya, sejak pukul 22.00 hingga tengah malam, akan ada pesta kembang api secara terus-menerus meskipun diguyur hujan dengan disaksikan berbagai lapisan masyarakat yang berbaur di jalan-jalan utama.
Pada Selasa pagi hingga sore hari, tepat pada hari Imlek, jalan-jalan di Pontianak tampak sepi. Pusat perbelanjaan juga tutup. Masyarakat lebih banyak menggelar kegiatan di lingkungan keluarga serta di rumah-rumah ibadat.
Ribuan masyarakat Tionghoa mendatangi sejumlah wihara untuk berdoa bersama dengan sanak keluarga mereka. Bahkan, hingga Selasa, wihara masih didatangi warga untuk berdoa.
Hariadi (30), salah seorang warga Tionghoa, berharap, Imlek tahun ini dapat membawa kedamaian bagi masyarakat Indonesia. Ia juga bersyukur tahun ini bisa merayakan Imlek dengan suasana yang damai.
”Imlek kali ini kami hanya fokus untuk kegiatan keluarga saja. Malam tadi kami makan malam dan berdoa. Pagi ini juga ada acara kumpul keluarga dan berdoa. Kami lebih bisa merasakan suasana hangat dengan berkumpul bersama keluarga,” tutur Hariadi.
Rudi (32), warga lainnya, berharap agar di tahun ini masyarakat bisa semakin sejahtera dan terhindar dari berbagai masalah. Ia juga berharap agar suasana yang sudah terpelihara damai ini tetap terjaga.
Tak hanya umat beragama Khonghucu yang berdoa saat Imlek, masyarakat dari agama Kristiani juga ada menggelar ibadat Imlek. Ibadat dalam rangka Imlek itu misalnya terlihat di Gereja Katedral Santo Yosef, Pontianak.
Pada umumnya, semua umat yang berdoa memanjatkan syukur atas tahun yang telah dilalui. Kemudian, berharap agar di tahun ini dapat memperoleh berkah kesehatan dan rezeki yang lebih baik lagi.
Kepala Kepolisian Daerah Kalbar Inspektur Jenderal Didi Haryono mengatakan, warga patut berbangga karena Kalbar memiliki masyarakat yang beragam serta bisa hidup berdampingan dan bebas menjalankan ibadat.
Masyarakat Kalbar juga tidak mudah terpengaruh situasi politik yang terjadi di berbagai belahan dunia dan di Tanah Air. Didi berharap situasi hidup berdampingan itu tetap terpelihara karena merupakan aset berharga bagi pembangunan di Kalbar.