JAKARTA, KOMPAS — Valentino Rossi bisa berkarier panjang di ajang MotoGP karena mampu beradaptasi dengan perubahan. Dia tidak hanya melawan umur yang menua, tetapi juga tuntutan di dunia MotoGP yang semakin berat. Rossi mampu keluar dari zona nyaman untuk memaksa dirinya menjaga kebugaran fisik, juga merawat motivasi untuk bersaing di level atas.
”Memang, dalam beberapa tahun situasinya berubah. Di semua area, tingkatnya bertambah tinggi. Untuk pebalap, dibutuhkan latihan yang lebih keras, bekerja lebih keras. Semua pebalap MotoGP juga harus berkonsentrasi lebih kuat karena banyak sekali yang harus mereka perhatikan agar penampilannya semakin baik,” tutur Rossi seusai peluncuran motor tim Monster Energy Yamaha MotoGP untuk musim 2019 di Jakarta, Senin (4/2/2019).
”Pabrikan juga bekerja lebih keras karena sepeda motor sekarang berbeda sekali, mereka harus mengerjakan soal elektronik dan berbagai hal lain yang di MotoGP sekarang ini lebih penting. Memang keadaannya seperti itu, tetapi saya melihat itu sebagai suatu hal yang bagus,” ujar peraih tujuh gelar juara dunia 500cc/MotoGP itu.
Rossi mengakui, di usianya yang ke-40 tahun, itu juga menjadi tantangan bagi dirinya untuk tetap kompetitif di MotoGP. ”Mungkin sekarang ini saya sendiri, tetapi di masa datang saya yakin akan banyak pebalap yang berkarier untuk waktu yang lama,” lanjutnya.
”Motivasi sangat penting untuk bisa tetap kuat. Saya mempunyai dua tahun kontrak, tahun ini dan tahun depan. Tentu akan sulit untuk tetap berada di atas, tetapi saya akan berusaha,” ungkap pebalap berjuluk ”The Doctor” itu, yang bercita-cita meneruskan ke balap mobil setelah pensiun dari MotoGP.
Pebalap Italia itu menambahkan, dirinya harus terus berlatih fisik dengan berlatih menggunakan sepeda motor ataupun rutin berlatih di pusat kebugaran.
”Saya rasa, hal itu tidak akan jauh berbeda antara usia 36 tahun dan 40 tahun, tetapi tentu saja berbeda ketika berusia 40 tahun dengan 25 tahun dulu. Namun, saya rasa, saya masih bisa untuk melakukan itu,” ujar Rossi.
Persaingan 2019
Mengenai persaingan MotoGP musim 2019, Rossi menilai, di atas kertas, dua pebalap Repsol Honda, Marc Marquez dan Jorge Lorenzo, adalah perpaduan tim yang paling kuat pada musim ini. Akan tetapi, Ducati juga akan sangat kuat karena Danilo Petrucci akan memacu motor pabrikan. Pada tes di Jerez dan Valencia, Petrucci juga sudah menunjukkan dirinya sangat cepat di trek.
Rossi juga bersiap untuk bertarung melawan muridnya, Francesco ”Pecco” Bagnaia (Pramac) dan Franco Morbidelli (Petronas Yamaha). Morbidelli akan menggunakan motor Yamaha dengan spesifikasi yang sama dengan motornya dan Vinales. Meski bersaing, Rossi menyatakan siap untuk berbagi informasi mengenai setting-an motornya dengan Morbidelli.
”Sangat mungkin kami akan saling membantu sama lain. Itu akan sangat menarik karena Franco adalah pebalap yang sangat sensitif, dan bersama dengan (Kepala Tim Mekanik Ramon) Forcada, mereka akan bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Tentu saja dia akan kuat dan tidak mudah dikalahkan, tetapi kami tetap bisa bekerja sama tentang setting-an motor,” tutur Rossi yang setia dengan nomor 46 itu.