BUDAPEST, SENIN Pecatur Indonesia, IM Novendra Priasmoro, mendapat tantangan berat untuk meraih tujuh poin di sisa enam pertandingan turnamen catur First Saturday di Budapest, Hongaria. Tujuh poin itu dibutuhkan oleh Novendra untuk meraih satu norma yang akan menjadikan dirinya bergelar grand master (GM).
Novendra yang memiliki rating 2.452 baru meraih dua poin di Budapest dari dua remis dan sekali menang. Kemenangan diraih Novendra atas GM Ivan Farago (2.379) dari Hongaria pada kategori grand master pada babak ketiga, Senin (4/2/2019) atau Selasa dini hari waktu Indonesia. Novendra kini menempati peringkat ketiga pada klasemen sementara.
Novendra ikut First Saturday dengan motivasi mengejar satu lagi norma GM guna menjadi grand master baru untuk Indonesia. Sebelumnya, Novendra sudah mengumpulkan dua norma GM, yakni saat ikut Eastern Asian Junior di Tagatay, Filipina, pada 2017, dan Asian Junior di Ulaanbaatar, Mongolia, pada 2018.
Untuk meraih satu lagi norma GM, Novendra perlu meraih minimal lima kemenangan dan empat remis atau mengumpulkan tujuh poin dari sisa enam babak di Budapest.
Kristianus Liem, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi), menyampaikan, langkah Novendra tidak akan mudah sebab First Saturday diikuti para pecatur kawakan Hongaria dan juga Eropa. Untuk itu, PB Percasi mengontrak pelatih asal Belarus, GM Andrei Kovalev (2.503), selama sebulan.
Setelah membimbing secara daring beberapa hari ini, Kovalev akan langsung mendampingi Novendra mulai 7 Februari. ”Kami harap kedatangan Kovalev bisa membantu Novendra untuk meraih hasil optimal di sisa laga yang ada,” ujar Kristianus.
Modal penting
Kemenangan Novendra atas Farago terasa istimewa karena Farago sudah 42 tahun menjadi grand master catur, tepatnya sejak 1976, saat dia masih berumur 32 tahun. Farago juga mau berbagi ilmu dengan melakukan analisis seusai laga dengan Novendra.
”Novendra sangat beruntung dapat menimba ilmu dan pengalaman dari Farago yang masih aktif bertanding pada liga catur Jerman. Kemenangan itu penting bagi Novendra untuk mengangkat semangatnya guna memenangi enam laga sisa,” kata Kristianus.
Setelah dua kali bermain remis, Novendra mencoba bermain lebih menyerang saat melawan Farago sambil menjaga pertahanan dengan berhati-hati. Farago yang sangat hafal dengan pembukaan bidak di depan raja, yang dilakukan Novendra, mencoba memancing lawannya bermain cepat.
Namun, Novendra tetap berhati-hati. Pada langkah ke-16, dia perlu 40 menit untuk berpikir dan menyusun jebakan. Pecatur yang didukung oleh United Tractors Indonesia itu menempatkan menteri di depan bidak yang membelakangi raja hitam dan membiarkan bidak putihnya tidak terjaga.
Farago yang lengah terjerumus dalam jebakan itu sehingga Novendra bisa melakukan sekak menteri dalam empat langkah kemudian. Farago menyerah karena posisi rajanya tersudut. ”Saya paksakan main berani dan tajam karena dia sudah tua,” kata Novendra.
Pada babak kedua yang digelar sehari sebelumnya, Novendra ditahan remis oleh GM Attila Czebe (2.392) dari Hongaria. Pada laga itu, Novendra sempat unggul secara posisi, tetapi dia membuang waktu pada langkah ke-22 saat bentengnya yang dipasang untuk menyerang justru terancam.
Czebe memanfaatkan momen itu untuk balik menekan Novendra. Pada langkah ke-42, Novendra mencoba membalik keadaan dengan menyudutkan Czebe meskipun hanya bermodalkan satu benteng dan dua bidak. Kedua pecatur akhirnya sepakat untuk remis pada 13 langkah kemudian.
Pecatur cilik
Pada kategori rating First Saturday, pecatur cilik Indonesia, Aditya Bagus Arfan (1.992) ditahan remis oleh FM Lajos Takacs (2.098) yang sudah seusia kakeknya. Aditya bermain menyerang dan selalu berusaha untuk mendominasi permainan, tetapi Takacs menutup setiap serangan Aditya.
Peluang menang bagi Aditya hadir pada langkah ke-37, tetapi pecatur 13 tahun itu gagal memanfaatkannya. Keduanya akhirnya sepakat remis pada langkah ke-47 setelah terlibat beberapa gerakan berulang.
”Novendra dan Aditya tampil bagus dan masih belum terkalahkan sampai babak ketiga. Kami berharap mereka terus meraih hasil positif sampai babak terakhir dan meraih tambahan banyak poin rating,” pungkas Eka Putra Wirya, Anggota Dewan Pembina PB Percasi.