Sekalipun sudah pulih dari cedera di tangan kirinya, Anthony Davis masih menjadi penghuni bangku cadangan saat laga timnya, New Orleans Pelicans, melawan Chicago Bulls, Kamis (7/2/2019) siang WIB. Mengapa?
Oleh
korano nicolash lms
·3 menit baca
Sekalipun sudah pulih dari cedera di tangan kirinya, Anthony Davis masih menjadi penghuni bangku cadangan saat laga timnya, New Orleans Pelicans, melawan Chicago Bulls, Kamis (7/2/2019) siang WIB. Karier pemain kunci Pelicans ini pun masih belum jelas, apakah akan dipertahankan oleh Pelicans atau dilepas ke klub lain, pada jendela transfer yang berakhir Kamis ini.
Cedera membuat Davis menepi sejak 18 Januari 2019. Meski demikian, saat laga melawan Bulls, pemain yang pernah lima kali terpilih masuk NBA All Stars itu sudah pulih. Pelatih Pelicans Alvin Getry sepertinya sengaja tidak memainkan Davis menjelang berakhirnya batas transfer pada Kamis malam ini.
Melalui agennya, Davis memang telah menyampaikan secara terbuka bahwa dirinya ingin hengkang dari Pelicans. Hal ini tak terlepas dari buruknya permainan tim asal New Orleans tersebut di musim NBA 2018-2019.
Hingga kini, Pelicans masih berada di papan bawah klasemen sementara Wilayah Barat NBA dengan jumlah kekalahan 31 kali dan kemenangan 24 kali. Berbanding terbalik dengan prestasi tim pada musim lalu yang mampu melaju hingga putaran kedua play off NBA.
Imbas dari ucapan agennya itu, Davis dijatuhi denda sebesar 50.000 dollar AS atau setara dengan sekitar Rp 690 juta.
Tak hanya itu, pernyataan tersebut mengecewakan Pelicans dan membuat sejumlah spekulasi muncul. Spekulasi itu antara lain dia dikabarkan akan pindah ke Los Angeles Lakers atau Boston Celtics.
Bagaimana keputusan selanjutnya? Belum ada kabar terbaru, tetapi yang pasti jendela transfer berakhir Kamis ini.
Dikutip dari ESPN, pemain yang bulan depan berusia 26 tahun itu merasa saat ini tiba waktunya untuk pindah dari Pelicans.
”Saya sudah memberikan kota ini, organisasi, fans, semua yang saya rasa bisa saya berikan. Namun, saya tidak tahu berapa lama saya akan bermain basket. Karier pebasket itu pendek. Saya rasa ini saatnya saya pindah,” tuturnya.
”Saya merasa saat ini berada dalam kondisi paling prima. Saya juga bermain di level elite, dan saya ingin memastikan bisa mengambil keuntungan dari semua itu,” lanjutnya.
Keinginan Davis untuk pindah itu pun memantik kekecewaan dari rekan timnya.
”Saya ingin dia terus bermain bersama kami,” kata Jahlil Okafor.
”Dia masih seorang profesional. Saya juga suka melihatnya tetap bersama kami. Dia sudah seperti saudara kami sendiri. Kehadirannya membuat kami semua gembira,” ujar Jrue Holiday.
Meski demikian, baik Okafor maupun Holiday tak bisa melarang jika Davis tetap memutuskan ingin pergi. ”Saya tetap ingin dia bahagia. Jika saya bersikap egois, tentu saya akan memintanya tetap menjadi rekan satu tim,” ucap Okafor.
Tanpa kehadiran pemain bintangnya sejak 18 Januari, Pelicans sudah mengalami tiga kekalahan berturut-turut. Pelicans baru kembali menang saat laga melawan Chicago Bulls di markas Bulls United Center, Chicago, Illinois, Kamis siang WIB. Pelicans menang dengan skor 125-120.
Julius Randle menjadi pencetak poin tertinggi bagi Pelicans, dengan 31 angka, 7 rebound, dan 3 asis. Poin yang dikemasnya sekaligus menjadi poin tertinggi sepanjang laga. Sementara dari kubu Bulls, Markkanen mengemas poin tertinggi dengan total 30 poin dan 10 rebound.
Dari laga Milwaukee Bucks melawan Washington Wizards, Bucks menang dengan skor signifikan, 148-129. Salah satunya akibat permainan gemilang Giannis Antetokounmpo.
Antetokounmpo (24) yang akan memimpin tim yang mewakili Wilayah Timur NBA di NBA All Star, Sabtu (16/2/2019) malam waktu AS, mencetak poin terbanyak dengan total 43 poin, 6 rebound, 4 asis, dan 3 steal.
Poin yang dicetaknya sekaligus menjadi poin tertinggi yang dibuat Antetokounmpo sejak awal musim.
Kemenangan ini otomatis membuat posisi Bucks di puncak klasemen Wilayah Timur NBA masih tak tergoyahkan. (AP/REUTERS)