Landas Pacu Terkelupas, Sedikitnya 11 Penerbangan Terdampak
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·2 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Seluruh kegiatan operasional di Bandar Udara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (7/2/2019), lumpuh. Pengelola bandara menutup kegiatan operasional untuk penerbangan keberangkatan ataupun kedatangan pesawat karena landas pacu rusak.
Legal and Communication Section Head Bandara Juanda Yuristo Ardi Hanggoro mengatakan, landas pacu (runway) yang terkelupas berada di dekat Touchdown Runway 10. Informasi terkelupasnya landas pacu pertama kali diperoleh dari pilot Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6391 rute Surabaya-Jakarta (CGK).
”Pilot menginformasikan kerusakan landas pacu kepada menara pemantau sekitar pukul 08.40,” ujar Yuristo.
Setelah menerima informasi dari pilot Batik Air, pihak pengelola menindaklanjuti dengan penerbitan Notam A0539/19. Dalam notam itu disebutkan, Bandara Juanda ditutup sampai dengan pukul 12.00 karena adanya kegiatan perbaikan landas pacu.
Saat ini pihak Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Juanda berkonsentrasi pada perbaikan landas pacu. Upaya percepatan perbaikan dilakukan oleh tim teknik dengan tetap berpedoman pada prosedur standar yang telah ditetapkan sehingga tidak mengurangi kualitas hasil perbaikan.
General Manager Bandara Juanda Heru Prasetyo mengatakan, selama perbaikan berlangsung, seluruh kegiatan operasional penerbangan baik kedatangan maupun keberangkatan pesawat dihentikan. Data sementara terdapat sejumlah penerbangan yang pendaratannya dialihkan ke Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, dan Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah.
”Sementara satu penerbangan internasional SQ 930 kembali atau mendarat di Singapura. Setidaknya hingga saat ini ada 11 penerbangan yang terdampak rinciannya delapan penerbangan kedatangan dan tiga penerbangan keberangkatan,” kata Heru.
Pihak AP 1 Bandara Juanda terus berkoordinasi dengan maskapai untuk menginformasikan kepada calon penumpang terkait dengan penundaan jadwal keberangkatan dan kedatangan. Harapannya masyarakat bisa menyesuaikan dengan perubahan jadwal tersebut.
Selain itu, pihak maskapai juga diharapkan bekerja sama untuk mengatur jadwal operasional mereka dan menyesuaikan dengan kondisi terkini. Koordinasi itu penting agar tidak terjadi penumpukan penumpang di kawasan bandara.